Mbinews.id, Sukabumi- Bulan keempat memasuki musim kemarau sebagian wilayah Kabupaten Sukabumi di Desa Padabeunghar, Kecamatan Jampangteng Tengah terdampak kekeringan, akibatnya penduduk kekurangan Air bersih untuk sehari-hari.
Warga terpaksa harus antri sejak subuh sampai sore hari disebuah sumur kecil yang berada dipinggir dekat hutan untuk keperluan sehari-hari. Namun sayang sumur tersebut pun kecil dan debit airnya sedikit dan keruh.
Ai Suari (40), seorang ibu rumah tangga yang ikut antri disumur mengaku, warga yang mengantri, harus cukup sabar menunggu. Pasalnya, debit air didasar sumur sangat kurang. Untuk mendapatkan air, harus menunggu airnya memenuhi dasar sumur sedalam 30 meter yang keluar dari celah-celah bebatuan, itupun kondisi airnya berkeruh.
“Kalau ditimbah airnya, harus ditunggu airnya muncul lagi karena airnya sedikit, itu juga airnya keruh seperti warna coklat. Kita antri disini sekalian mencuci pakaian dan mandi, “kata Ai Suari dihadapan wartawan.
Warga juga terpaksa gunakan air sumur tersebut, karena hanya sumur tersebut yang masih tersisah memiliki air untuk digunakan mandi, mencunci, dan keperluan lain. Ada juga warga menggunakan air sumur tersebut keperluan masak dengan cara diendapkan hingga terlihat jernih. Kadang warga merasa tubuhnya gatal bila air sumur tersebut digunakan mandi.
“Kalau untuk minum, tidak juga sih, tapi untuk masak iya, kalau dipakai masak, airnya diendapkan dulu sampai jernih, baru airnya dipakai masak makanan. Kadang juga kalau dipakau mandi terasa gatal, “jelas Ai Suari.
Adapun warga bernama ujang (50), mengaku, harus membeli air bersih dari penyuplai yang beroperasi bila mana saat musim kemarau tiba menggunakan mobil angkut drum berisikan air. Warga sengaja beli pertangki maupun perdrum untuk digunakan mandi dan masak. itupun air tersebut dibeli seminggu sekali lalu ditampung dihalaman rumah.
“Mobil baknya angkut drum isinya air, itu operasinya hanya dimusim kemarau. Saya tiap minggu belinya, kadang pertangki, kadang perdrum ditampung halaman rumah, kadang diteras, “akunya ujang (50)
Ai suari maupun Ujang adalah, diantara warga yang mengeluh tidak adanya aliran air bersih dari perusahan air, sehingga bila mana memasuki musim kemarau, warga terpaksa kembali mengantri disumur berair keruh yang akan berdampak terhadap gangguan kesehatan. Selain itu, warga juga berharap kepada pemerintah setempat agar disejumlah kampung bisa dialiri air bersih dari perusahan air bersih guna antisipasi saat memasuki musim kemarau
“Disini mah, engga ada air PDAM, jadi orang disini, tiap kemarau ambil air disini, “pungkasnya Neneng salah satu ibu rumah tangga sambil menunggu antrian.