SUKABUMI, MBInews.id – Perkembangan harga Bahan Pokok Penting (bapokting) dan barang strategis lainya di Sejumlah Pasar yang terdapat di Kota Sukabumi tergolong stabil. Meskipun pekan ini telur ayam negeri alami penaikan harga sekitar Rp1000 atau semula Rp22 ribu menjadi Rp23 ribu per kilogramnya.
“Ya, minggu ini harga telur ayam negeri terpantau naik, tapi ada juga yang alami penurunan harga yakni komoditi cabe TW yang semula Rp26 ribu kini dipasaran menjadi Rp23 ribu per kilonya,”ujar Kasi Pengawasan barang strategis Dinas Koperasi Perdagangan Perindustrian (Diskopdagrin) Kota Sukabumi Moh.Rifki. Kamis, (14/11/2019).
Sementara kata Rifki untuk bapokting lainya masih terpantau stabil. Seperti beras ciherang Cianjur masih bertahan Rp11.500 per kilogram, begitu juga dengan beras Ciherang dari Sukabumi masih normal Rp9.400 per kilogramnya. Kemudian daging sapi Rp110 ribu per kilogram, daging ayam broiler Rp35 ribu per kilo.
Kemudian cabe keriting merah masih di kisaran Rp28 ribu per kilo, cabe keriting hijau Rp20 ribu per kilonya, cabe rawit hijau Rp24 ribu per kilonya. Begitu juga dengan bawang merah tetap Rp28 ribu per kilonya dan bawang putih juga masih diangka Rp26 ribu per kilonya.”minyak goreng (curah) masih bertahan di angka Rp10 ribu dan gula pasir tetap Rp11 ribu per kilogramnya,”jelas Rifki.
Meskipun demikian, pemantauan bapokting terus dilakukan, terutama komoditas yang dianggap rawan akan alami kenaikan.”Tetap kita rutin pantau kelapangan setiap hari. Karena ada beberapa komoditas yang bisa naik kapan saja. Terutama bapokting jenis sayur-sayuran. Seperti bawang, cabe dan sejenisnya,”ujarnya.
Sampai saat ini lanjut Heri, semua stok bapokting dan barang strategis lainya cukup tersedia, serta fluktuasi harga masih dalam batas kewajaran. Begitu juga dengan penyaluran dan pendistribusian barang-barang tersebut dalam kondisi aman dan lancar.
rifki menambahkan, Pihaknya terus melakukan pemantauan ke Pasar-Pasar yang terdapat di Kota Sukabumi, jangan sampai terjadi kelangkaan atau mengalami peningkatan harga yang bisa menimbulkan gejolak di masyarakat.”Pemantau terus kita lakukan untuk menjamin ketersediaan dan penyalurannya aman,”Pungkasnya. (Ardan/mbi)