BANDUNG, MBInews.id – Hari Jumat tanggal 16/11/19 secara kebetulan bertemu karena bisikan gaib kaki melangkah dan bertemu di kediaman pengrajin sang insinyur otodidak, kang Budi.
Tanpa ada perencanaan sebelumnya kita berkumpul dengan bahasan menyuarakan para penggagas kreatif inovasi untuk disinergikan dengan kebijakan yang menghasilkan Soluktifitas.
Adapun maksud dan tujuan untuk memajukan karya kearifan lokal yang ada bersinergi dan berafiliasi sebagai alat yang digunakan untuk kesuksesan menjalankan program kebijakan pemerintah Kota Bandung terkait pengolahan sampah agar bermanfaat dan mempunyai nilai ekonomis untuk menambah pendapatan warga masyarakat kota Bandung itu sendiri.
Kami memberikan masukan pada pihak terkait, pemerintah, dewan dan Dinas serta SKPD, para pembuat kebijakan ditingkat pemerintah daerah kota Bandung untuk menginisiasi, memberikan apresiasi pada pelaku pengembangan kearifan karya inovasi lokal dalam pos penganggaran dana sebagai modal dasarnya. Jangan sampai bertindak kaku dan terhambat birokrasi juga aturan yang menjadikan TIRANI berkarya. Hasil nyata karya harus didukung bersama bukan sekedar harus sesuai prosedur yang pada dasarnya justru menghambat bahkan ada kebohongan dibalik prosedur-prosedur yang ada.
Mau sampai kapan bangsa ini hanya terus ketergantungan pada produk asing yang terus menerus Impor-imporan dan menjadikan bangsa ini jadi Muara Pangsa Pasar Dunia karena birokrasi yang terus menerus menghalalkan PAPA MINTA SAHAM, dari hasil impor berupa bonus, fee dan tek-tek bengek lainnya.
“Hasil karya manual dan otodidak kang Budi seharusnya ada antusias dari pemerintah kota Bandung terlebih baru-baru ini menjadi juara kedua tingkat kota Bandung dalam perayaan HJKB 209” ungkap Ify Afiat Soelaeman, pemerhati LHK dan Budayawan.
“Saya juga makanya sering kesini karena antusias dan tertarik pada karya kang Budi” tambah Ify.
“Untuk sementara saya pesan mesin perkakas pengepresan botol plastik aqua dan botol plastik kemasan lainnya, yang selanjutnya untuk pengepakan sebelum diolah menjadi bahan kerajinan” tukas Deni Sirajudin, Lurah Kebon Gedang.
“Saya sengaja bersama bersama kang Ivan karena untuk memastikan menilai hasil kerja kerajinan perkakas yang dibuat kang Budi, yang kebetulan kang Ivan juga seorang teknisi lulusan Unjani sebagai sesuai bidangnya” sela Ify.
“Kagum saya pada kang Budi atas kreatifitas inovasi membuat kerajinan perkakas terlebih ada pesanan-pesanan dari sekolah perguruan tinggi sebagai alat peraga teknisnya” ungkap Ivan.
“Yang mungkin langka karena keotodidakannya dan menggunakan alat manual yang sederhana mampu menciptakan karya luar biasa apalagi jika ada pembinaan dari pihak terkait” imbuhnya.
“Selama ini yang ada hanya sebatas penghargaan untuk hal pembinaan dan terlebih pembinaan dari pemerintah pusat dan daerah sangat minim bahkan terkesan membiarkan” tambah Ify pada Reporter.
“Jika ada inisiasi dukungan pemerintah terhadap karya cipta anak bangsa tidak mustahil dengan pengembangan kearifan kreasi inovasi anak bangsa maka negara ini akan jauh lebih cepat hebat dari negara lain hal kecilnya bisa menambah ruang pekerjaan baru, ketergantungan inovasi dan tenaga asing, mengurai kebiasaan impor-imporan, percaya diri dan keuntungan lainnya” pungkasnya. (iwnaruna)