BANDUNG, Mbinews.id– Setelah terpilih menjadi ketua DPRD Jabar, bukan kinerja nya yang ramai di media massa melainkan permasalahan yang timbul di berbagai media. Selain itu juga selama menjabat menjadi Ketua DPRD Jabar, jarang hadir dalam rapat-rapat dan berbagai kegiatan serta minim melakukan kunjungan kerja.
Ketua DPD Pos Raya Jawa Barat, Asep Komara Santoso mengungkapkan bahwa dengan kinerja ketua DPRD Jabar sekarang tidak cocok menjadi icon dan representasi sebagai orang Sunda atau Jawa Barat. “Sebagai masyarakat Jabar merasa malu melihat kinerja dan prilaku ketua DPRD seperti itu,”ungkap Asep yang kerap dipanggil Gondring, Selasa (26/11).
Seperti diketahui sebelumnya, beberapa bulan kebelakang beredar video hasil rekaman kamera pengawas di Gedung DPRD Jawa Barat. Dari video tersebut terlihat percekcokan dua orang yang disebut Ketua DPRD Jawa Barat (Jabar), Taufik Hidayat, dan Kasubag Perlengkapan dan Pemeliharaan Sekretariat DPRD Jabar, Bambang Nugraha Bahariamsyah.
Berdasarkan informasi yang dihimpun dan terpantau dari video tersebut, Taufik menampar Bambang sebanyak dua kali karena dianggap tidak becus ketika diminta memperbaiki pagar pasca demonstrasi. Persoalan ini kemudian ramai di media cetak maupun elektronik.
Selain itu juga Taufik Hidayat sudah beberapa kali di demo oleh mahasiswa dan beberapa Ormas sebelum dilantik dan setelah dilantik. Kasus yang viral sebelumnya adalah kasus penipuan yang dilakukan oleh Istrinya di daerah Sulawesi Tenggara.
“Disamping itu juga saat DPRD Jabar mengumumkan formasi alat kelengkapan Dewan (AKD) periode 2019-2024. Ketua DPRD Jabar Taufik Hidayat absen dalam rapat paripurna tersebut,”ujar Gondring.
Pengumuman formasi AKD ini berlangsung di gedung DPRD Jabar, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Selasa (15/10/2019). Rapat paripurna dipimpin Wakil Ketua DPRD Jabar Achmad Ru’yat dan dihadiri Wagub Jabar Uu Ruzhanul Ulum.
“Taufik tak hadir dalam rapat paripurna pertama pasca penamparan Kasubbag Perlengkapan dan Pemeliharaan Sekretariat DPRD Jabar Bambang Nugraha meskipun akhirnya kedua pihak berdamai,”keluhnya.
Namun, belum diketahui keberadaan Taufik dan alasannya absen dalam rapat paripurna pengumuman AKD tersebut. “Sejak kasus penamparan itu mengemuka, Taufik memang belum berkomentar mengenai kasus penamparan tersebut,”pungkasnya. kus