SUKABUMI, MBInews.id – Pemkot Sukabumi menargetkan di tahun 2023 tidak ada lagi ditemukan rumah tidak layak huni (rutilahu). Pasalnya, keinginan tersebut sudah mejadi roadmap Pemda dalam penanganan rutilahu kedepan.
“Kita targetkan di tahun 2023 nanti, sudah tidak ditemukan lagi rutilahu di Kota Sukabumi,”Ujar Walikota Sukabumi Achmad Fahmi disela-sela acara penyerahan bantuan secara simbolis program bantuan stimulan perumahan swadaya (BSPS) dan rutilahu Jawa Barat tahun 2019 di salah satu hotel kawasan Jalan Suryakencana Kota Sukabumi, Rabu (18/12/2019).
Dari data yang ada saat ini hingga tahun 2019 lanjut Fahmi, ada sekitar 2.521 unit rutilahu, dan itu harus segera dituntaskan kedepanya. Salah satunya dengan menganggarkan kembali di APBD Kota Sukabumi untuk percepatan penuntasan rutilahu tersebut.”kita akan anggarkan lagi di APBD untuk rutilahu,”kata Fahmi.
Selain dari APBD Kota Sukabumi, nantinya bisa memanfaatkan dana CSR dari berbagai sektor. Misalkan, perbankan dan kalangan pengusaha.”Kita buat forum CSR, dengan begitu penyaluran CSR agar sesuai dengan sasaran.”Program pembebasan rutilahu juga tidak bisa berhasil kalau sebatas dilakukan pemerintah saja, akan tetapi harus kolaboratif dengan skema pentahelix ABCGM yakni akademisi, bisnis, community, government, dan media yang harus saling mendukung,”ujarnya.
Sementara itu Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan (DPU-PRP-KPP) Kota Sukabumi Asep Irawan mengatakan, rekapitulasi jumlah rutilahu berdasarkan data 2016 mencapai sebanyak 4.026 unit rumah. Dengan intervensi berbagai bantuan 2017 berkurang menjadi 3.786 rumah. Selanjutnya pada 2018 menjadi 2.912 rumah dan 2019 tersisa menjadi 2.521 rumah.
“Sehingga sisa rumah yang belum diperbaiki sekitar 62,6 persen dan yang tersentuh baru 40 persen,”tuturnya.
Rencananya pada tahun depan kata Asep, akan dilakukan intervensi sebanyak 689 unit agar turun menjadi 1.921 unit. Selanjutnya pada 2021, dari 1.921 unit diproyeksikan ada bantuan untuk 800 unit sehingga tersisa 1.121 unit.”Kemudian pada tahun 2022 proyeksi bantuan untuk 521 unit. Jadi pada tahun 2023 sudah tidak ada lagi rutilahu,”pungkasnya.(ardan/MBI)