SUKABUMI, MBInews.id – Pengurus Cabang (PC) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kota Sukabumi mendesak kepada DPRD setempat untuk segera membentuk Panitia Khusus (Pansus) Covid-19. Hal itu diakarenakan, PC PMII menemukan banyak ganjalan tentang persoalan anggaran Covid-19 dilapangan.
“Hasil kajian kami dilapangan, banyak keganjalan anggaran Covid-19 tersebutu,”ujar Ketua PC PMII Kota Sukabumi Isep Ucu Agustina, usai audensi dengan Komisi 3 DPRD Kota Suakbumi. Senin, (24/08/2020).
Salah satu keganjalan tersebut lanjut Isep, ketika adanya oknum tertentu meminta dana materai kepada masyarakat si penerima bantuan Covid-19. Kemudian lanjut Isep, anggaran untuk bantuan para UMKM dan pekerja yang dirumahkan sampai saat ini belum tersalurkan. Padahal, anggaran itu sudah terbungkus di anggaran Covid-19 sekitar Rp22 miliar.”sampai saat ini anggaran untuk bantuan UMKM itu belum ada,”tandasnya.
Isep berharap, ketika anggaran Covid-19 yang diharuskan untuk membantu masyarakat, jangan sampai dimanfaatkan oleh segelintir orang untuk kepentinganya. Dan ini sangat disayangkan jika itu terjadi ataupun ditemukan.”Makanya kami mendesak agar wakil rakyat secepatnya memebntuk Pansus anggaran covdi-19 tersebut,”ucapnya.
Sementara itu wakil Ketua Komisi 3 DPRD Kota Sukabumi Bambang Herawanto mengatakan, pada prinsipnya PMII mempertanayakan apakah anggaran covdi-19 itu benar-benar untuk peruntukanya atau tidak. Misalkan untuk bantuan kepada masyarakat apakah sampai tidak. Sebab, anggaran Covdi-19 itu dibagi menjadi tiga bagian. Yakni, kesehatan, ekonomi dan jaring pengaman.
Bahkan Bambang juga menganggap sah dan positif-positif saja ketika para mahasiswa yang tergabung dalam PMII tersebut meminta untuk adanya pansus Covdi-19. Sebab, disisi lain salah satu bentuk membantu pemerintah daerah, dari segi pengawalan dana Covdi-19.”Kita akan ptoaktif ke Pimpinan DPRD atas ususlan pembentukan Pansus tersebut,”pungkasnya. (Ardan/mbi)