SUKABUMI, Mbinews.id – Mahasiswa Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Sukabumi jawab persoalan petani dalam menghadapi Era revolusi industri 4.0. Mahasiswa Pertanian Sukses membuat aplikasi E-das untuk menjual hasil pangan para petani.
Aplikasi E-das atau Electronic Development Agribusiness Syariah merupakan aplikasi sejenis toko online yang menyediakan bahan pokok hasil pertanian yang prudkanya diambil dari masyarakat petani langsung.
Dekan Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Sukabumi, Dr. Amalia Nur Milla mengatakan, konsep awal dibuatnya aplikasi E-das berdasarkan situasi dan kondisi perkembangan zaman saat ini.
” Saat ini sedang melaksanakan program holistik membinaan dan pemberdayaan desa (PHP2D) pertanian organik yang berada di Desa Kebonpedes. Kemudian kita ingin memutus mata rantai pemasaran dengan revolusi industri 4.0, maka pemasarannya juga online. Sehingga kita membuat aplikasi ini khusus produk organik” ucapnya saat Lounching E-das, di Balai Sawala, Kebonpedes Kabupaten Sukabumi, Rabu (11/11/20).
” Jadi banyak dimakan produk olahan itu tidak organik, artinya masih ada atau ditambah dengan zat adiktif, karena kita melihat perkembangan zaman yang baik sekarang orang-orang sangat peduli terhadap kesehatan dan kita menangkap peluang itu agar masyarakat yang memang berhati-hati terhadap konsumsi pangannya untuk menjaga kesehatannya” ucapnya.
Selain memasarkan hasil pruduk pertanian diaplikasi E-das juga menyediakan konsultasi bisnis baik budi dayanya atau hal-hal lain yang terkait dengan pengelolaan pertanian.
” Sekarang ada di dalam aplikasi ini memang baru produk-produk sayuran untuk konsultasinya ke depan melihat perkembangan,” kata Amalia.
Untuk saat ini, aplikasi E-das sedang didaftarkan dan verifikasi di playstore, mudah-mudahan bisa cepat diakses oleh masyarakat banyak. “Mudah-mudahan nanti sore atau besok itu kita sudah bisa bisa download di playstore” tuturnya.
Dengan dibuatnya aplikasi E-das ini, Amalia berharap Mahasiswa Fakultas Pertanian menjadikan sebagai unit bisnisnya.
“Jadi tidak hanya untuk membantu petani saja, tapi bagaimana menjadikan mahasiswa kami bisa menciptakan lapangan kerja selain membantu petani mereka juga bisa mandiri dan mudah-mudahan bisa diakses oleh masyarakat luas” pukasnya.
Sementara itu, Penjabat Sementara Bupati Sukabumi Raden Gani Muhammad mengatakan pihaknya sangat mengapresiasi inovasi yang dilakukan oleh mahasiswa Fakultas Pertanian UMMI yang bekerjasama dengan Desa kebonpedes
” Saya harapkan dengan lahirnya inovasi E-das Ini bisa memberikan nilai tambah buat para petani dan bisa memasarkan produk-produk unggulan hasil pertanian yang ada di desa Kebonpedes ini. Sehingga bisa muncul seiring dengan adanya potensi – potensi sumber daya yang tinggi ini bisa terus meluas keluar Sukabumi,” ucapnya.
Menurutnya, aplikasi E-das dilahirkan untuk memberikan maaf besar dan mendongkrak ekonomi petani.
” Saya justru menantang dengan sistem ini bisa memberikan nilai tambah buat para petani. Sehingga kesejahteraan petani ini bisa terdongkrak melalui aplikasi yang diluncurkan” ujarnya.
Apresiasi pun tak luput dari Kapolres Sukabumi Kota AKBP Sumarni yang juga memiliki program ketahanan pangan. pasalnya mahasiwa Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Sukabumi, mampu mengimbangi perkembangan zaman saat ini.
” Saya sangat mengapresiasi generasi milenial concern pengembangan pertanian di Indonesia khususnya di Sukabumi dengan mengandeng program pemberdayaan masyarakat. Melalui aplikasi E-das akan sangat membantu pemasaran produk produk pertanian masyarakat dan membantu menyediakan produk sayuran segar dan organik bagi konsumen,” ucapnya.
” Semoga E-das di Sukabumi bisa berkembang luas di tempat lain, sehingga pasar untuk pertanian dan konsultasi terkait pengembangan pertanian bisa tersedia dengan mudah dan dapat diakses oleh seluruh masyarakat,” pungkasnya.
Untuk diketahui, lahirnya aplikasi E-das ini digagas dalam program PHP2D yang didalamnya merupakan mahasiswa program studi Agribisnis diantaranya Sandi sebagai ketua, Putri Agustina sebagai Sekretaris, Nu’r Sophia Sandora sebagai Bendahara. Ada pun anggotanya Yusuf Supardin, Yogi Saputra, Dikri Syahru, Iip Pauziah, Andira Kaffa, dan Lindi Febrianti dibawah pembimbing Dekan Fakultas Pertanian Amalia Nur Milla dan Dosen Pendamping Neneng Kartika. (Dian/Mbi)