SUKABUMI. MBInews.id – PT Bumi Kreasi Investama launching kopi JAWARA terbuat bahan dari biji kopi yang dibudidayakan oleh petani kopi lokal Sukabumi. Peracikannya merupakan perpaduan atau blending sempurna antara kopi arabika-robusta plus gula aren premium.
Direktur Utama PT Bumi Kreasi Investama Budi Lesmana mengatakan, Kopi JAWARA tersebut salah satu usaha bersama untuk memajukan ekonomi umat yaitu dengan melahirkan produk lokal Sukabumi yang akan dibawa ke pasar internasional.
“Anggota BJI yang ada di wilayah Kota maupun Kabupaten Sukabumi bukan hanya penikmat juga penyalur Kopi Jawara. Mereka menjadi bagian dari mata rantai distribusi sebagai agen dan pengecer Kopi Jawara,” kata usai Launchingnya acara di Jalan Baru Sukaraja, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (6/3/21).
Kata JAWARA memiliki pengertian dan makna filsafat mengacu pada simbol dalam arti orang yang siap mengorbankan harta, pikiran, dan waktunya untuk menolong orang lain.
“Filsafatnya setiap orang yang minum Kopi Jawara akan menerima kebaikan untuk menjadi orang yang bermanfaat bagi sesama,” kata Budi.
Satu pak Kopi Jawara dijual dengan harga Rp20 ribu dengan isi 10 pcs untuk penjualan eceran. Jadi harganya Rp2 ribu per sachet. Ada bagian untuk sedekah dari harga tersebut.
“Dengan membeli Kopi Jawara itu artinya penikmat kopi sudah bersedekah untuk infak senilai 2,5 persen. Kami akan menyisihkan hasil penjualan untuk infak yang akan dikelola oleh Divisi BJI Peduli. Dana infak tersebut untuk merespon musibah di masyarakat, baik bencana kemanusiaan maupun bencana alam,” jelas Budhy.
Kopi Jawara memiliki icon tokoh di Kota Sukabumi yaitu KH. Fajar Laksana selaku pimpinan Ponpes Al-Fath, saat disinggung soal royalti , Fajar Laksana mengatakan dirinya ikhlas dijadikan model dalam Kopi Jawara tanpa dibayar sepeser pun.
“Royalti dari Kopi Jawara disisihkan untuk sedekah dan disalurkan kepada umat atau pesantren yang membutuhkan bantuan,” singkatnya (Dian/MBI).