SUKABUMI, Mbinews.id – Masa Pandemi Covid-19 belumlah usai. Tentunya, masyarakat harus selalu meningkatkan kewaspadaan unuk menghindari adanya penularan virus berbahaya tersebut di bumi tercinta ini.
Seperti halnya, Kota Sukabumi meski berangsur jumlah penularan Covid 19 cenderung menurun berada di level 3. Namun pengetatan protokol kesehatan, tetap dilakukan dengan memberlakukan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Kota Sukabumi. Hal itu, untuk menghindari peningkatan jumlah status penyebaran covid 19.
Melalui berbagai media, sosialisasi dan imbauan terus dilakukan pemerintah kota Sukabumi bersama satgas Covid 19, TNI dan Polri agar masyarakat tetap patuh dan tidak abai protokol kesehatan termasuk gencar melakukan vaksinasi covid 19. Bahkan dalam berbagai kesempatan kegiatannya, Forum Komunikasi Daerah (Forkopimda) memberikan edukasi bahayanya jika tertular virus tersebut.
Lina Yulianti (35), Warga berstatus ibu rumah tangga berdomisili di Kecamatan Cikole, Kota Sukabumi dirinya menyatakan sependapat. Karena berdasarkan pengalamannya pernah terpapar virus ganas tersebut. Menurutnya Virus bernama Covid 19 ini, tidak memilih latar belakang atau golongan manapun. Virus tersebut bebas memilih hinggap di manapun dan kepada siapapun.
“Jangan sampai kita lengah, meskipun saat ini Kota Sukabumi sudah berada pada PPKM Level 3, namun jangan sampai terbuai. Terus patuhi protokol kesehatan,” ujar Lina kepada Mbinews.id, Senin (27/9/2021).
Pada awal mula terpapar, ia sempat terkejut. Karena ia merupakan tipe ibu rumah tangga yang jarang keluar rumah, dan hanya menyibukkan diri dengan aktivitas sehari-hari, mengurus kedua buah hatinya di rumah.
“Awal mula curiga dulu saya terpapar, saat setelah saya merasakan demam selama 2 hari, lalu setelah itu, indera penciuman dan perasa saya mulai menghilang,” paparnya.
Setelah ia mengetahui dirinya terpapar virus Covid-19 melalui hasil uji swab, ia akhirnya memutuskan untuk melakukan isolasi mandiri di rumahnya. Kedua buah hatinya, bersama suaminya sementara menetap di kediaman orangtuanya, yang kebetulan tidak jauh dari daerah rumahnya.
“Saat awal saya mengetahui hasil uji swab, saya sempat kaget. Dan suami saya langsung berusaha menenangkan saya, dia terus memberi motivasi kepada saya, agar saya optimis, dan positif thinking dalam menghadapi cobaan ini,” bebernya.
Berdasarkan hasil uji swab yang dilakukan kepada Lina, suaminya, beserta kedua anaknya, dan juga kedua orangtuanya, juga diharusnkan menjalani uji swab, untuk mengetahui apakah mereka juga terpapar Covid-19 atau tidak.
“Suami saya, kedua anak saya, dan kedua orangtua saya juga mengikuti uji swab. Alhamdulilah, hasil uji swab mereka semua, negatrif,” terangnya.
Akhirnya Lina pun menjalani isolasi mandiri di rumahnya. Saat masa isolasi mandiri yang dijalaninya, Lina terus menjaga kondisi tubuhnya agar tidak drop. Meningat ia dulu pernah memiliki riwayat penyakit bawaan berupa asma.
“Saat isolasi, saya terus menjaga imun tubuh saya, agar tidak drop. Takutnya nanti sesak napasnya kambuh,” ujarnya.
Lina juga sempat menyesali diri akibat ia tidak berhasil menjaga diri dari virus Covid-19. Walaupun memang menurutnya ia sudah ketat menerapkan protokol kesehatan, namun tetap saja ia harus terpapar Covid-19, yang hingga saat ini ia belum mengetahui asal mula ia tertular oleh siapa.
Namun saat ini ia menyadari betapa pentingnya penerapan protokol kesehatan, seperti yang dianjurkan pemerintah saat ini. Terlebih lagi anjuran vaksinasi Covid-19 yang terus dilakukan hingga saat ini.
“Saya memang belum sempat melakukan vaksin, karena memang setelah dua kali mendaftar, saya selalu gagal pada uji skrining kesehatan,” jelasnya.
Lina mengimbau, bagi warga yang belum melakukan vaksin, agar segera mendaftarkan diri untuk melakukan vaksinasi Covid-19. Serta tak lupa pula untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam melakukan kegiatan sehari-hari.
“Ayo segera daftar vaksin, selagi masih ada program vaksinasi pemerintah, yang gratis. Jangan termakan isu hoaks terkait vaksinasi Covid-19. Dan jangan lupa patuhi selalu protokol kesehatan, jangan lengah, apalagi lalai dengan protokol kesehatan. Saya saja yang selalu beraktivitas didalam rumah, masih bisa terpapar, apalagi yang beraktivitas diluar rumah,” pungkasnya. M. Satiri/Mbi