SUKABUMI, Mbinews.id – Indek Pembangunan Manusia (IPM) Kota Sukabumi alami peningkatansebesar 0,92 poin (1,21%) dibandingkan dnegan tahun sebelumnya. Dimana, tahun 2023 berada diangka 77,16% dan tahun sebelumnya beradaq diangka 76,24, dengan capaian kinerja tahun N-1 berada di angka 76,24. Artinya, laju IPM di Kota Sukabumi alami kenaikan dari tahun sebelumnya yang berada di posisi 75.40.
“Alhamdulillah, IPM Kota Sukabumi tahun 2023 tergolong alami peningkatan,”ujar Sekda Kota Sukabumi, Dida Sembada. Jumat, (19/4/2024).
Secara umum, IPM sendiri sambung Dida, merupakan indikator yang digunakan untuk melihat pembangunan dalam jangka panjang. Untuk melihat kemajuan pembangunan manusia, terdapat dua aspek yang perlu diperhatikan. Yaitu, kecepatan dan status pencapaian. Pertumbuhan nilai IPM antar waktu akan menunjukkan kecepatan pembangunan yang terjadi sebagai cerminan atas upaya yang dilakukan untuk meningkatkan pembangunan manusia.
“Sementara status pencapaian IPM merefleksikan tingkatan pencapaian pembangunan manusia dalam satu periode,”ungkapnya.
Sedangkan berkaitan dengan pertumbuhan ekonomi, lanjut Dida, dampak dari pandemi Covid-19, perekonomian Kota Sukabumi sempat ambruk, seperti Laju Pertumbuhan ekonomi (LPE) pada tahun 2020 alami -1,48 persen. Tapi, pada tahun 2021 meningkat menjadi 3,71 persen dan tahun 2023 bisa diatas lima persen.
“Kalau melihat data dari BPS, pertumbuhan ekonomi kita 5,35 dengan capaian kinerja tahun N-1, dan capaian kinerja tahun mencapai 5,12 persen,”terangnya.
Namun Dida meyakini, jika kedepanya LPE akan terus tumbuh. Pasalnya, Kota Sukabumi relatif dekat dengan Ibu Kota Negara (Jakarta) dan Kota Bandung, serta dekat dengan daerah tetangga, yakni Kabupaten Sukabumi dan Cianjur. Sehingga, menjadi lintasan pergerakan orang dan barang dari dan ke kota-kota ataupun daerah – daerah tersebut. Hal ini tentunya menjadi peluang untuk mengembangkan perekonomian daerah serta perekonomian masyarakat Kota Sukabumi.
Selain itu juga tambah Dida, adanya tiga infrastruktur berupa kebijakan dari pemerintah pusat. Yakni, pembangunan Tol Bocimi, bandara, dan double track rel kereta api. Itu merupakan dukungan eksternal yang tentu saja sangat berdampak sekali. Sebab, akses menuju Kota Sukabumi akan kian terbuka dari berbagai arah dengan jenis moda transportasi darat dan udara. Kota Sukabumi pun akan bertambah ramai, sibuk, dan dikunjungi banyak orang.
“Sehingga ke depan, Kota Sukabumi memiliki peluang untuk berperan yang lebih besar dalam memenuhi kebutuhan investasi, konsumsi, dan distribusi bagi wilayah sekitarnya,”pungkasnya. (Ardan/Wan/Mbi)