SUKABUMI, Mbinews.id – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Sukabumi menggelar simulasi Pemungutan dan Penghitungan Suara (P2S) dalam rangka Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat, serta Walikota dan Wakil Walikota Sukabumi.
Kegiatan simulasi ini berlangsung di Lapang Merdeka pada Kamis (21/11/2024).
Komisioner KPU Kota Sukabumi, Dzikrillah, menjelaskan bahwa simulasi kali ini menggunakan Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang terdapat di TPS 1 Kelurahan Gunung Parang, yang berjumlah 510 orang.
Namun, untuk keperluan simulasi, surat suara yang digunakan tidak asli.
“Untuk Pemilihan Gubernur, kami menggunakan lima pasangan calon, sementara untuk Walikota ada empat pasangan calon,” ujar Dzikrillah kepada wartawan.
Simulasi ini, lanjut Dzikrillah, mengikuti mekanisme dan prosedur yang akan diterapkan pada hari pemungutan suara yang sebenarnya, yaitu pada 27 November mendatang.
Ia juga menekankan pentingnya aksesibilitas bagi pemilih, terutama bagi mereka yang memiliki kebutuhan khusus.
“Kami memperhatikan akses bagi pemilih disabilitas, seperti tuna netra, dengan menyediakan alat bantu seperti huruf braille. Selain itu, kami juga memberikan perhatian khusus kepada pemilih lanjut usia (manula) dan ibu hamil terkait kondisi kesehatannya,” jelasnya.
Sementara itu, Penjabat Walikota Sukabumi, Kusmana Hartadji, menyampaikan bahwa simulasi ini bertujuan untuk mengingatkan kembali KPU, Bawaslu, dan masyarakat terkait tahapan-tahapan Pemilu yang akan datang.
“Melalui simulasi ini, kami berharap proses pemilihan pada 27 November nanti berjalan lancar, dari mulai pemberitahuan formulir C1 untuk calon pemilih,” kata Kusmana.
Kusmana juga mengimbau kepada masyarakat untuk memeriksa kembali apakah mereka sudah menerima formulir C1 dan undangan untuk memilih.
“Kami mengingatkan agar warga Kota Sukabumi menggunakan hak pilihnya pada Pemilu nanti, agar tidak ada yang golput, demi menentukan pemimpin yang terbaik untuk Kota Sukabumi dan Jawa Barat periode 2025-2030,” tutup Kusmana. (Ardan/Wan/Mbi)