SUKABUMI,Mbinews.id– Wali Kota Sukabumi, Ayep Zaki, mengungkapkan, jika peranya sebagai Wali Kota bukan lagi sebagai pekerja, melainkan sebagai pelayan masyarakat.
“Saya masuk ke dunia politik dan menjadi Wali Kota bukan untuk dilayani, tapi untuk melayani. Jika masih ada kemiskinan, pengangguran, dan kesenjangan sosial yang tinggi, maka itu bukan hanya masalah masyarakat, tapi juga kegagalan kita dalam melayani,”tegas Ayep, saat memimpin langsung apel pagi di lingkungan Pemerintah Kota Sukabumi. Senin, (14/05/20254).
Apel tersebut dihadiri juga oleh Wakil Wali Kota Sukabumi Bobby Maulana, para pejabat struktural, dan seluruh aparatur sipil negara di lingkungan Pemkot Sukabumi.
Ayep juga menekankan, kejujuran, amanah, dan integritas sangat penting dalam menjalankan tugas pemerintahan.
Ia juga mengajak seluruh aparatur untuk tidak sekadar menunjukkan kemampuan, tetapi juga menunjukkan karakter dan loyalitas yang kuat kepada visi kepemimpinan yang dijalankan.
“Tidak boleh lagi ada jabatan yang diperoleh karena uang. Siapa pun berhak bersaing secara terbuka, asal memiliki kompetensi dan integritas. Jangan berpura-pura baik di depan, tapi mencela di belakang. Itu bukan contoh integritas yang baik,”tegasnya.
Ayep meminta, semua program yang dijalankan oleh Pemkot harus berada dalam kerangka hukum yang jelas. Dalam hal ini, ia memberikan penekanan khusus pada peran Kepala Bagian Hukum, untuk terus memberikan pencerahan hukum kepada seluruh perangkat daerah
“Saya berharap, Kabag Hukum bisa menjadi rujukan dalam meluruskan pemahaman hukum. Semua program harus sesuai dengan undang-undang, peraturan pemerintah, maupun peraturan daerah,”ucapnya.
Di kesempetan tersebut, Ayep juga mengajak seluruh aparatur, untuk bergerak bersama membangun tata kelola pemerintahan yang jujur, transparan, dan berorientasi pada pelayanan masyarakat.ardan/wan/mbi.