BANDUNG, MBImews.id- Ratusan budayawan serta masyarakat adat dan budaya Jawa Barat , banten dan Seluruh Nusantara Hadir untuk bisa merumuskan metode, ide, gagasan dalam melestarikan budaya leluhur untuk bisa dilestarikan dan dijaga dikembangkan dimasa depan, dikumpulkan dalam Konferensi Bumi Budaya Nawacita, untuk membangun kesadaran dan komitmen bersama.
Dalam sambutanya ketua umum Bumi Budaya Nawacita dan Srikandi Pasundan Ngahiji susane febriyati SH mengatakan, Konfrensi Bumi Budaya Nawacita(BBN).mengusung tema “Penguatan Nilai Adat dan kemajuan Budaya sebagai Pondasi kedaulatan politik, Kemandirian Ekonomi, serta Kepribadian Bangsa Menghadapi Revolusi Industri 4.0”di di kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Bumi Budaya nawacita,,Mall Lucky square, Ruang serba Guna Pasoendan,Jalan Terusan Jakarta No.2 Bandung,Minggu, sore(27/7/2019)
Negara Indonesia yang sudah 73 tahun merdeka, semangat toleransi antar suku, agama, ras, golongan bahkan kewilayahan sering menjadi polemik dan dipertanyakan kekuatannya.Sejarah Indonesia selalu diwarnai ragam pemikiran karena berasal dari akar budaya, tradisi, sistem nilai sosial dan adaptasi terhadap lingkungan yang berbeda pula, namun masih tetap utuh dalam satu negara bangsa sampai saat ini. Ungkap Susane.
“Program ini digagas untuk menunjukkan prioritas jalan perubahan menuju Indonesia yang berdaulat , serta mandiri dalam bidang ekonomi dan berkepribadian dalam kebudayaan leluhur kita,”dan ikut membantu program pemerintah juga, kata, sussane
Dalam konteks ini keragaman seyogyanya menjadi aset sosial dan budaya yang tak dapat disetarakan dengan kondisi masyarakat lain di dunia dan dapat menjadi contoh keberhasilan mempersatukan bangsa melalui Pancasila sebagai ideologi negara yang kokoh. Ucapnya.
Dalam kesempatan yang sama, Badan kehormatan Bumi Budaya Nawacita (BBN) Dr. Jackson T.M, Mengatakan,Pemerintah telah mengesahkan Undang-undang Nomor 5 tahun 2017 tentang kemajuan Kebudayaan dan membuka peluang bagi penguatan aset sosial dan budaya dari setiap daerah agar dapat diakui, dihormati, dilindungi dan dirawat oleh seluruh komponen bangsa yang berbeda tradisi dan cara pandangnya.
“Menguatkan identitas bangsa melalui adat, budaya, dan tradisi merupakan suatu keharusan ditengah tergerusnya budaya lokal oleh globalisasi kebudayaan moderen yang dengan mudah menyebar melalui teknologi informasi yang tersedia kini,” pungkasnya
Pertemuan sejumlah tokoh adat dan budaya dari berbagai daerah se-Indonesia di konfrensi bumi budaya nawacita ini terbungkus nuansa adat. Seluruh peserta mengenakan pakaian adat masing masing daerahnya,
Dalam Konfrensi nawacita membuka ruang dialog yang intensif, konstruktif, inklusif dan terbuka agar masing-masing perserta Musyawarah Kerja dapat berbagi pengalaman dan pemikiran untuk menyusun strategi Budaya , sebagai salah satu bentuk peran partisipatif masyarakat.
Turut hadir dalam acara konfrensi Bumi Budaya Nawacita ( BBN) , perwakilan gubernur Jawa Barat yang diwakilin oleh Drs erick hendriyana MSi ,kepala UPTD Disbudpar Provinsi Jabar ( pengelolaan kebudayan daerah ) Perwakilan dari Prov Banten, Tokoh kebudayaan , Masyarakat Adat dari luar jawa barat dan akademis. (zar)