SUKABUMI, Mbinews.id – Permasalahan tentang pekerja migran Indonesia (pmi) memang tidak akan habis jika dikupas tuntas, mulai dari persyaratan dokumen untuk bekerja, kekerasan fisik dan seksual, hingga pelanggaran hukum di negara tempat mereka bekerja. Namun dengan rentetan masalah tersebut, masih banyak warga negara indonesia (wni) yang ketagihan, ingin bekerja di luar negeri. Apalagi di kala terhimpit oleh keadaan ekonomi, mereka bekerja selama bertahun-tahun dan pulang dengan membawa hasil bekerjanya, setelah uangnya habis mereka pun berangkat kembali mencari nafkah ke luar negeri.
Untuk mengurangi permasalahan yang dialami oleh pmi, Unit Pelayanan Teknis (UPT) Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Bandung Jawa Barat, memberikan pelatihan kewirausahaan kepada PMI Purna (yang sudah pulang ke tanah air) untuk dilatih kemampuannya agar mampu wirausaha di tanah kelahirannya. Kegiatan pelatihan yang dilaksanakan pada Kamis-Minggu (23-26 September 2021) kemarin, berlokasi di BLK Komunitas Ponpes Salafi Al Fatonah Pasirmalang Gunungguruh, dengan materi memulai usaha kedai kuliner dengan peserta 20 orang. Lalu di lokasi kedua berada di Aula Kantor Desa Jambenenggang dengan peserta 20 orang mempelajari pelatihan kuliner pembuatan abon dan olahan abon.
Kepala UPT BP2MI Bandung Jawa Barat, Kombes Pol Erwin Rachmat mengatakan bahwa kegiatan ini bertujuan memberikan pelindungan melalui pemberdayaan ekonomi baik kepada pekerja migran Indonesia maupun keluarga.
“Selain itu, memberikan motivasi, membuka wawasan dan memberikan pengetahuan terkait dengan pengembangan ekonomi produktif lainnya dengan memanfaatkan penghasilan yang diperoleh selama bekerja di luar negeri serta memanfaatkan potensi diri sendiri dan lingkungan sekitar. Juga yang terakhir adalah meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan PMI keluarga maupun masyarakat di sekitar agar dapat menciptakan lapangan pekerjaan,” ujar Erwin kepada wartawan.
Sementara itu Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Sukabumi, Yani Marwan sangat mendukung kegiatan tersebut.
“Kami berharap mereka tidak kembali bekerja ke luar negeri, diberikannya skill kepada mereka tentunya untuk diimplementasikan agar dapat berwirausaha sendiri,” ungkapnya.
Kepala Desa Jambenenggang, Ojang Apandi saat dihubungi wartawan pada Rabu (29/9/2021) mengatakan dirinya akan ikut membantu program ini ke depannya.
“Sebagai langkah awal saya berikan ruangan di Kantor Desa Jambenenggang untuk kegiatan ini,” bebernya.
Selain itu Ojang juga akan memberikan modal kepada peserta pelatihan, jika dirinya kesulitan akan modal usaha setelah diberikan pelatihan.
“Kecamatan Kebonpedes ini merupakan kantongnya PMI di Sukabumi, tidak sedikit kasus yang terjadi di sini, pulang bekerja dari luar negeri bukannya sejahtera akan tetapi depresi, hal tersebut karena uang jerih payahnya habis dipakai menikah lagi oleh suaminya,” pungkasnya. Ardan/Wan/Mbi