BANDUNG, Mbinews.id – Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandung, Ema Sumarna memastikan lahan yang akan digunakan pembangunan jalan tol Gedebage Tasikmalaya Cilacap (Getaci) tak bersengketa.
“Lahan di kota Bandung tidak dalam posisi sedang bersengketa, kita berkeyakinan yang di Bandung, ‘clear’,” kata Ema pada acara Ekspose Pengadaan Tanah untuk Ruas Jalan Tol Getaci di Kantor ATR/BPN Kanwil Jawa Barat, Rabu, 13 April 2022.
Dia mengatakan, pengadaan tanah di Kota Bandung tidak akan menyita waktu. Dari 28,1 hektar lahan Kota Bandung yang masuk rencana tol, sekitar 95 persen merupakan milik institusi negara.
“Hanya ada satu bidang tanah milik warga. Bandung tidak terlalu sulit dan rumit pada saat memproses ini,” katanya.
Lebih lanjut, Ema menyambut baik adanya pembangunan Tol Getaci ini. Menurutnya, Pembangunan Tol ini adalah sesuatu yang urgen yang akan meningkatkan konektivitas dan kemudahan akan dirasakan masyarakat.
“Saya punya keyakinan sudah lama merindukan konektivitas sarana transportasi yang menghubungkan pusat kota ke wilayah timur,” tuturnya.
“Saat ini volume kendaraan rata-rata 13,5 persen per tahun. Sementara jumlah jalan berjalan lambat. Kebutuhannya sangat urgent. Ini sudah hadir saya kira luar biasa,” imbuh Ema.
Ema mengatakan saat ini Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung tengah merencanakan pelebaran Jalan Gedebage Selatan. Hal ini untuk menunjang interchange kilometer 149 Tol Gedebage yang tembus sampai ke Jalan Soekarno Hatta.
“Kita akselerasi jangka pendek, rencananya akan ada pembebasan lahan Gedebage selatan, Alihan apabila km 149 telah beroperasi, akan tembus ke jalan Soekarno Hatta,” jelasnya.
Sementara itu, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pengadaan Tanah Jalan Tol Getaci Kementerian PUPR, Ade Sudrajat mengatakan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan memulai pelaksanaan pengadaan tanah untuk pembangunan Jalan Tol Getaci segmen pertama Gedebage – Garut Utara.
Rencana pembangunan Jalan Tol Getaci segmen Gedebage – Garut Utara melewati 3 kabupaten/kota, yaitu Kabupaten Bandung 392,68 hektar dan Kabupaten Garut 258 hektar dan Kota Bandung seluas 28,1 hektar yang terletak di Kelurahan Rancabolang Kecamatan Gedebage.
“Proses Pelaksanaan pengadaan tanah untuk pembangunan Jalan Tol Getaci ini sudah kita mulai sejak Maret 2022,” jelasnya
Ade mengungkapkan, saat ini pihaknya telah mematok batas lahan warga yang dibebaskan untuk Tol Getaci.
Terdapat 1467 unit bangunan yang terdampak dimana Kabupaten Garut sebanyak 855 unit (58%), selanjutnya Kabupaten Bandung sebanyak 612 unit (42%). Sedangkan Kota Bandung tidak terdapat bangunan yang masuk rencana tol.
“Selanjutnya tim apraisal akan menentukan penggantian pembebasan lahan yang nantinya akan langsung disampaikan ke pemilik lahan secara langsung,” lanjut dia.
Tol Getaci melintasi dua provinsi yaitu Jawa Barat sepanjang 171,40 kilometer dan Jawa Tengah sepanjang 35,25 kilometer dengan total panjang 206,65 kilometer, yang menjadikan jalan tol ini sebagai ruas jalan tol terpanjang di Indonesia.
Tol ini merupakan salah satu proyek strategis nasional sebagaimana tercantum dalam Peraturan Presiden Nomor 109 tahun 2020 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional.
Tol Getaci terdiri dari 4 seksi yakni Seksi 1 Junction Gedebage–Garut Utara sepanjang 45,20 kilometer, seksi 2 Garut Utara-Tasikmalaya sepanjang 50,32 kilometer.
Sedangkan seksi 3 Tasikmalaya–Patimuan sepanjang 76,78 kilometer, dan seksi 4 Patimuan–Cilacap sepanjang 34,35 kilometer.
Tol ini akan memiliki sembilan simpang susun dan satu junction, yaitu junction Gedebage yang akan terkoneksi dengan jalan tol Padalarang–Cileunyi (Padaleunyi). (rob-pipi)