SUKABUMI,Mbinews.id– Sebanyak sepuluh prasaran baik itu fisik dan non fisik diajukan oleh masyarakat Kelurahan Gunung Parang, Kecamatan Cikole Kota Sukabumi, melalaui Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Tingkat Keluarahan Gunung Parang, tahun 2023. Dari 10 usulan tersebut, diantarnya 5 kegiatan fisik dan sisanya sebanyak 5 kegiatan non fisik.
Lurah Gunung Parang, Cecep Hidayat, mengatakan, untuk kegiatan fisik yang diusulkan hasil rembug warga 9 RW, diantaranya, pemasangan Penerangan Jalan Umum (PJU), CCTV dan rawat beton. Sedangkan untuk kegiatan non fisiknya lebih ke pemberdayaan Karang Taruna dan Posyandu.
“Kalau Musrenbang kali ini lebih di fokuskan ke dalam gang. Karena di luar gang sudha di intervensi oleh program tingkat kota,”terangnya.

Musrenbang lanjut Cecep, adalah menyepakati kebutuhan dan masalah kegiatan kelurahan yang akan menjadai rencana kerja tahunan, dengan pemilihan prioritas kegiatan yang akan di laksanakan sendiri oleh masyaarkat dengan biaya dan swadaya masyarakat.
“Program prioritas yang di usulkan pada setiap perangkat daerah (SKPD) melalui musrembang untuk menjadi kegiatan pemerintah daerah kota sukabumi dan di biayai oleh APBD kota sukabumi, Provinsi dan APBN. Berharap semua usulan warga Keluarahan Gung Parnag semuanya bisa teralisasi,”jelasnya.
Disisi lain, Cecep mengungkapkan, untuk pelaksanaan program dan inovasi kelurahan yang telah di laksanakan di tahun 2023 ini, adalah program dana kelurahan serta program P2RW yang semuanya telah selesai di laksanakan dengan sangat baik sekali.
“Kalau inovasi, kita luncurkan mata bersih ( Mapay kota sambil Bebersih ) yaitu suatu program kelurahan untuk beberesih yang di laksanakan 2 minggu sekali di seluruh ke RW an. Dan satu minggu sekalai dilakukan Jumsih di Keluarahan,”akunya.
Untuk saat ini, sambung Cecep, kawasna kekumuhan di wilayhanya tergolong nol persen sejak tahun 2019. Hanya saja, yang sedang di tangani terkait rawan stunting. Namun, sejauh ini sudah di intervensi oleh pihak Dinas Kesehatan.
“sehingga diharapkan tahun 2024 sudha tidak ada lagi kasus stunting di wilayah Gung Parang,”pungkasnya.ardan/wan/mbi