SUKABUMI,Mbinews.id– Pemerintah Kota (Pemkot) Sukabumi, melalaui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) setempat, berupaya terus untuk melakukan pencegahan serta percepatan penurunan stunting.
“Kami, terus berusaha agar Prevalensi stunting di Kota Sukabumi nilainya terus alami penurunan. Apalagi, Pak Wali Kota juga mengharapkan kedepan zero New stunting. Nah ini juga harus didukung dengan berbagai program kegiatan yang ada kedepanya dari semua unsur,”ujar Kepala Bidang Pemerintahan dan Pembangunan Manusia (P2M), Bappeda Kota Sukabumi, Nenden Eviyanti. Senin, (14/07/2025).
Nenden mengungkapan, Pemerintah Pusat melalui Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) telah menerbitkan Surat Edaran Nomor 400.5.7/1685/Bangda, tanggal 17 Maret 2025, tentang Pelaksanaan Aksi Konvergensi Pencegahan dan Percepatan Penurunan Stunting.
Surat edaran ini, sambung Nenden, memperkuat pelaksanaan aksi konvergensi melalui pendekatan baru, berbasis transformasi strategi dan digitalisasi lintas sektor.
“Kemendagri juga, telah merilis petunjuk teknis pencegahan dan percepatan penurunan stunting, sebagai panduan teknis untuk seluruh pemangku kepentingan di tingkat pusat hingga daerah,”ungkapnya.
Nenden juga mengatakan, meskipun saat ini belum ada release angka prevalensi stunting tahun 2024. Namun, untuk Kota Sukabumi menurut berbagi informasi alami penurunan. Informasi tersebut tentunya, menjadi semangat untuk terus berjuang menurunkan angka prevalensi stunting di Kota Sukabumi.
Pasalnya, kata Nenden, target prevalensi stunting masuk kedalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Sukabumi tahun 2025-2029.
“Jadi, ada 5 kab/kota yang belum release angka prevalensi stuntingnya th 2024. Salah satunya Kota Sukabumi. Tapi,mudah-mudahan turun angka prevalensi stuntingnya,”harap Nenden.
Berdasarkan Studi Status Gizi Indonesia (SSGI), tambah Nenden, angka prevalensi stunting di Kota Sukabumi dalam lima tahun terakhir menunjukkan tren naik. Dimana, tahun 2019 sebesar 15,6%, tahun 2021 sebesar 19,1%, tahun 2022 sebesar 19,2%, dan melonjak pada tahun 2023 menjadi 26,9%.
Meski pada 2024 diperkirakan angka prevalensi stunting di Kota Sukabumi akan alami penurunan.
“Ini merupakan harapan baru, namun tetap menjadi tantangan besar bagi Tim Pencegahan dan Percepatan Penurunan Stunting (TPPPS),”pungkasnya.ardan/wan/mbi.