SUKABUMI,mbinews.id– Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Bumi Wibawa (TBW) Kota Sukabumi khawatir jika musim kemarau akan terus berlanjut sampai akhir tahun nanti. Pasalnya, kemarau yang sudah melanda beberapa bulan ini,tiga sumber mata air yang ada debit airnya sudah menyusut mencapai 50 persen lebih.
Kondisi tersebut tentu saja pihak perusahaan daerah tersebut harus melakukan sistem pergiliran pemasokan air kepada pelanggan.”Sebetulnya pada saat musim penghujan pun ada beberapa daerah yang menerima pasokan kurang dari 8 jam. Nah pada musim kemarau ini daerah yang menerima pasokan kurang dari 8 jam ini bertambah. Bahkan ada wilayah yang hanya menerima 1 jam saja,”ujar Direktur Utama PDAM TBW Kota Sukabumi, Abdul Kholik. Senin, (09/09/2019).
Abdul menjelaskan, tiga sumber air PDAM tersebut, yakni debit air pada sumber mata air Cinumpang, yang biasanya pada waktu normal mencapai 250 liter per detik kini menjadi 100 liter per detik, sumber mata air permukaan Cigadog, pada waktu normal debitnya mencapai 50 liter per detik menjadi 26 liter per detik dan sumber mata air Batu Karut di Selaawi, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi. Pada kondisi normal mencapai sekitar 150 liter per detik, namun sekerang menjadi 64 liter per detik.”Saat ini terus mengalami penurunan setiap bulannya. Namun kita berharap ini menjadi kemarau terakhir yang kondisinya seperti sekarang ini,”ujarnya.
Abdul menambahkan, jika saat ini pihaknya akan terus memaksimalkan pelayanan dengan cara mengaktifkan sumber air yang ada dan memperbaiki sarana di sumber air, agar pasokan ke warga dapat kembali lancar.”Kita memiliki 8 sumber bor, dan sebagianya sudah kita aktifkan, sebagianya segera diproses,”ungkapnya.
Selain itu, lanjut Abdul, PDAM TBW juga tengah mengupayakan menambah sumber air baku untuk produksi air, dan berusaha untuk menekan angkan kebocoran air.”Kita akan lakukan studi, datangkan ahli. Intinya kita tidak diam dengan konsisi saat ini, kita berupaya untuk memaksimalkan pelayanan. Dan tentunya ini memerlukan dorongam dari bernagai pihak,” pungkasnya. (ardan)