Mbinews.id– Dengan dilaunchingnya Puri Bambu menjadikan Destinasi wisata digital di Jawa Barat (Jabar) kembali bertambah khususnya di Kabupaten Bandung. Puri Bambu yang terletak di Bojongkoneng, Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung itu, resmi dilounching oleh Menteri Pariwisata Arief Yahya, Jumat (11/10/19).

Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, dengan kehadiran destinasi digital Puri Bambu ini, kalangan milenial semakin memiliki banyak pilihan untuk berwisata. Apalagi, destinasi digital ini menyajikan apa yang dibutuhkan kaum muda tersebut.
“Destinasi Digital tersebut menyajikan konten yang jarang ada. Spot-nya juga instagramable. Di Puri Bambu terdapat tiga beautifull view. Hutan bambu, sunrise, dan city light. Kulinernya banyak, hiburannya juga selalu ada. Silakan datang dan ramaikan destinasi digital Puri Bambu,” kata Arief didampingi Bupati Bandung Dadang M Naser, Jumat (11/10/2019).
Selain itu juga Bupati Kabupaten Bandung, Dadang M Naser mengatakan dengan adanya destinasi digital puri bambu ini membuktikan keseriusan Menteri Pariwisata RI dalam mengembangkan destinasi wisata di Jawa Barat dan khususnya di wilayah Kabupaten Bandung.
“Kami sangat berterima kasih atas di bukanya puri bambu ini oleh Menteri Pariwisata. Hal ini akan menjadi lahan pekerjaan guna mengurang pengangguran di wilayah setempat,”papar Dadang Nazer.
Kepala Dinas Pariwisata (Kadispar) Kabupaten Bandung Agus Firman Zaelani mengatakan, akan ada banyak keseruan di Puri Bambu. Seperti pertunjukan budaya, live music, workshop, hingga sajian kuliner khas Cimenyan Bandung.
“Kesenian yang ditampilkan bertema bambu dan alat musik kreatif lainnya. Hal ini sesuai nama destinasi digital Puri Bambu yang menjadi tempat kreatifnya anak muda. Ada Tarawangsa, Tari Merak, Angklung Saung Mang Udjo, dan lainnya yang siap menghibur pengunjung,” ujar Agus.
Pilihan kuliner di Puri Bambu, tutur dia, juga lengkap. Cimenyan terkenal dengan potensi kuliner berupa tape singkong atau peuyeum dan madu. Selain itu, ada olahan pangan lain dari singkong, jagung, tepung beras, sayur sayuran, dan umbi-umbian.
Kadispar menuturkan, di sini juga akan dihadirkan minuman tradisional yaitu bandrek dan bajigur dan kopi yang berasal dari Jawa Barat.
“Beberapa kegiatan yang telah dilaksanakan menjelang launching antara lain Bimtek Architektur Bambu, craft, kuliner, dan program lingkungan penanaman pohon dan kegiatan lingkungan lainnya,” tutur Kadispar.
Agus mengungkapkan, alasan nama destinasi digital ini, dikarenakan seluruh kegiatan promosi menggunakan platform media sosial dan media digital lainnya.
“Kami mengambil tema ‘Destinasi Digital Puri Bambu’ dengan maksud supaya kegiatan ini bisa sustain. Dengan format destinasi digital. Ke depan diharapkan bisa meningkatkan pemberdayaan ekonomi masyarakat, khususnya di Bojongkoneng, Cimenyan. Serta menciptakan destinasi baru untuk wisatawan di kawasan Bandung Utara,” ungkap Agus.
Tak hanya mengangkat destinasi digital, kata Agus, pengambilan tema juga ditujukan untuk terus memperkenalkan bambu sebagai salah satu material lokal. Tak heran, jika seluruh bangunan di destinasi Puri Bambu ini didominasi oleh material bambu.
“Tujuan utama kami ingin memeratakan kunjungan wisatawan agar tidak menumpuk di Bandung Selatan. Apalagi di Bandung Utara destinasinya juga tidak kalah oke,” kata Agus. Kus