SUKABUMI, MBInews.id – Pemerintah Pusat melalui kementrian Perdagangan (kemendag) berencana akan melakukan impor Gula Kristal Putih (GKP) sekitar pertengahan April mendatang.”Kalau menurut informasi dari group Aplikasi Whatsap Perdagangan, Kementan akan melakukan Impor GKP pertengahan April bulan depan,”ujar Kasie pengawasan Barang Strategis Bidang Perdagangan Dinas Koperasi,UMKM, Perdagangan , dan Perindustrian (Diskop,UMKM,Dagrin) Kota Sukabumi Rifki Mohamad, Selasa, (24/03/2020).
Rifki mengungkapkan, ada sekitar 150 ribu ton kemendag akan impor GKP ke Indonesia. Hal itu tentunya, untuk menjawab kelangkaan gula saat ini terjadi.”Untuk GKP bisa dikatakan langka, bahkan hampir hilang di peredaran. Makanya, Kemendag secepatnya akan gula impor tersebut,”tutur Rifki.
Saat ini lanjut Rifki, harga gula impor GPK saat ini dibandrol diangka Rp17 ribu/kg, dari harga normal dikisaran Rp12.500/kg.”Saat ini hargnya naik sekitar Rp4.500, atau menjadi Rp17 ribu/kg nya dari harga normal,”tutur Rifki.
Selain gula impor tambah Rifki, harga bawang bombay juga masih cukup tinggi, saat ini dibandrol Rp144 ribu/kg, mahalnya harga bawang tersebut merupakan barang impor.”Iya sih bawang bombay juga harganya melambung tinggi, kalau normal ada di kisaran Rp60 ribu lebih,”tuturnya.
Sementara untuk Bahan Pokok Penting (bapokting) lainya, pekan ini alami perubahan, terutama untuk jenis cabai-cabaian. Seperti, cabai merah TW turun harga menjadi Rp35 ribu dari semula Rp38ribu/kg, kemudian cabai merah lokal turun dari Rp75 ribu menjadi Rp70 ribu/kg.”Sedangkan untuk cabai rawait merah naik dari Rp54 ribu menjadi Rp55 ribu/kg, begitu juga dengan bawang merah jawa dari Rp34 ribu menjadi Rp36 ribu/kg,”tuturnya.
Sedangkan untuk bapokting dan barang strategis lainya tergolong stabil. Seperti, beras Ciherang Cianjur masih bertahan Rp11.500 per kilogram, begitu juga dengan beras Ciherang dari Sukabumi masih normal Rp9.400 per kilogramnya. Kemudian daging sapi Rp110 ribu per kilogram, minyak goreng (curah) masih bertahan di angka Rp10 ribu. Begitu juga dengan daging dan telur ayam broiler masihi diangka normal.”Beberapa komoditas lainya masih terpantau stabil, termasuk dengan penyaluran dan pendistribusian barang-barang tersebut dalam kondisi aman dan lancar,”pungkas Rifki. (ardan/mbi)