SUKABUMI, MBInews.id – Beberapa pengamat sosial di Sukabumi menilai, pemerintah harus secepatnya membuka keran Jaringan Pengaman Sosial (JPS) bagi masyarakat, terutama yang berdampak oleh covid-19. Pasalnya, jika terlambat dalam penyaluran berbagai bantuan, ini akan dijadikan pemanfaatan oleh bank emok.”Saya menilai jika Pemda lambat mendistribusikan bantuan, ini akan dimanfaatkan oleh bank emok yang memberikan mudah kepada masyarakat,”ujar salah satu pengamat sosial Sukabumi Sahid Arsalan. Selasa, (05/05/2020).
Sahid mencontohkan, seperti kejadian yang belum lama ini, ketika akan ada penerapan PSBB, masyarakat melakukan panic buying di salah satu pasar modern. Begitu juga sebaliknya, jika pemerintah lambat dalam penanganan JPS bisa memicu juga masyarakat melakukan panic bank emok.”Selain itu bisa saja, situais ini masyarakat sulit mencari uang, akhirnya panic bank emok, walaupun berdasarkan info sudah tidak ada lagi yang namanya bank emok. Tapi tidka salah nya antisipasi kan,”tuturnya.
Sahid juga menginginkan, pihak perbankan yang ada di Sukabumi bisa ikut andil memberikan kontribusi untuk mengantisipasi terjadinya panic bank emok. Misalkan mempermudah segala bentuk pelayanan.”Disi lain Pemerintah mempercepat merealisasikan JPS, di sektor lainya juga pihak perbankan ikut kontribusi dengan permudah pelayanan,”tuturnya.
Untuk itu dirinya menghimbau kepada masyarakat, agar tidak terbuai dengan rayuan yang bisa menjebak ke panik bank emok. Sebab menurut Sahid, masyarakat saat ini tengah bernafsu ke keperluan sandang dibanding pangan.”Saya menilai masyarakat saat ini tengah memburu keperluan baju untuk lebaran nanti, di banding dengan keperluan panganya,”pungkas Sahid. (ardan/MBI)