SUKABUMI, Mbinews.id – Melalui program pelatihan, kader posyandu diajak menjadi garda terdepan serta turut serta dalam penurunan angka stunting di Kota Sukabumi, Senin (15/11/2021).
Pemerintah Kota Sukabumi melalui Kelurahan Nanggeleng, mengadakan kegiatan pelatihan yang diikuti oleh seluruh kader posyandu di Kelurahan Nanggeleng.
“Kader posyandu harus memberikan edukasi ke masyarakat tentang pentingnya makanan bergizi dan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS),” ujar Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi.
Lanjutnya, stunting merupakan sebuah kondisi dimana balita mengalami gagal tumbuh. Hal tersebut bisa terjadi akibat berbagai faktor, termasuk kurangnya makanan bergizi dan tidak menerapkan PHBS.
“Di Kelurahan Nanggeleng, saat ini terdapat 34 kasus stunting yang terdata,” paparnya.
Masih menurut Fahmi, faktor kedua stunting, karena penyakit bawaan. Dalam hal ini, yang bertangungjawab adalah rumah sakit dan dinas kesehatan. Ketiga Faktor ekonomi sangat rendah diharapkan dapat dibantu aparat setempat terutama kelurahan.
“Intinya kader posyandu memberikan edukasi dan dinkes atau rumah sakit menangani faktor penyakit bawaan dan pemda berhubungan dengan faktor ekonomi,” bebernya.
Sementara itu, Plt Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Sukabumi Reni Rosyda mengatakan, berdasarkan data pada tahun 2020, angka stunting di Kota Sukabumi menurun 7,3 persen.
“Kita sebagai kordinator dalam penurunan angka stunting di Kota Sukabumi. Stunting itu kan ibarat fenomena gunung es, jadi yang muncul di permukaan itu hanya sedikit. Sehingga harus dilakukan pendataan yang mendalam, dan hingga saat ini terus kami lakukan,” tandasnya. Ardan/Wan/Mbi