SUKABUMI, Mbinews.id – Perkembangan terbaru kasus baru HIV (Human Immunodeficiency Virus) dan AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) di Kota Sukabumi, sejak bulan Januari 2021 hingga bulan Oktober 2021 mengalami penurunan jika dibandingkan, bulan yang sama pada tahun sebelumnya, Senin (29/11/2021).
Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Sukabumi Lulis Delawati mengatakan, berdasarkan data terakhir tercatat ada 123 kasus baru HIV-AIDS di Kota Sukabumi.
“Untuk penambahan kasus baru memang relatif menurun. Dan itu pun mayoritas sebanyak 60 persen adalah warga luar Kota Sukabumi,” ujar Lulis saat usai menghadiri acara pembukaan seminar terkait HIV-AIDS.
Lanjutnya, saat ini Pemerintah Kota Sukabumi juga telah melakukan penanganan dan perawatan, bagi para penyintas HIV-AIDS atau lebih dikenal dengan ODHA (Orang dengan HIV-AIDS).
“Saat ini Perawatan Dukungan Pengobatan (PDP) HIV-AIDS di Kota Sukabumi, ada di 4 fasilitas kesehatan. Di Rumah Sakit (RS) R Syamsudin, RS As Syfa, RS Al Mulk dan RS Secapa,” jelasnya.
Nantinya, para ODHA yang sudah terdata, bisa mengambil obat khusus bagi mereka, yang kerap disebut Obat Antiretroviral (ARV) di PDP Pemerintah Kota Sukabumi tersebut.
“Selain itu, untuk langkah antisipasi awal, Pemerintah Kota Sukabumi juga menyediakan layanan konseling dan juga VCT (Voluntary counselling and testing) sebagai deteksi dini bagi HIV-AIDS, di seluruh Puskesmas yang berada di Kota Sukabumi,” paparnya.
Masih menurut Lulis, penambahan kasus yang terjadi saat ini trennya dikarenakan penyebab dari prilaku LSL (Lelaki Seks dengan Lelaki).
“Secara nasional juga sama, kasus baru HIV-AIDS dominan lebih disumbang karena populasi LSL,” tandasnya. Ardan/Wan/Mbi