SUKABUMI, Mbinews.id – Najma Fahmi yang merupakan mahasiswi asal Kota Sukabumi, terpilih dalam program pengembangan sebuah aplikasi yang diperuntukkan bagi para penyintas disabilitas. Dirinya merupakan salah seorang mahasiswi terbaik dari Universitas Padjadjaran, yang terpilih sebagai pengembang aplikasi “TeDi (Teman Disabilitas)”. Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi sangat mengapresiasi sekali terhadap capaian salah seorang remaja terbaik Kota Sukabumi, yang kini sedang menggarap aplikasi TeDi tersebut.
Saat dikonfirmasi perihal tersebut, Fahmi megatakan dirinya sangat bangga atas terpilihnya salah seorang warga Kota Sukabumi dalam pengembangan sebuah aplikasi pendukung disabilitas.
“Tentunya saya secara pribadi bangga, karena ada perwakilan dari Kota Sukabumi yang bisa muncul sampai ke tingkat nasional, dan mudah-mudahan ini bisa bermanfaat bagi teman-teman disabilitas,” tutur Fahmi kepada awak media, Rabu (24/08).
Lanjut Fahmi, tentunya dengan adanya aplikasi TeDi yang saat ini sedang dikembangkan tersebut, bisa membantu para penyandang disabilitas dalam melaksanakan kegitan sehari-hari.
“Karena ternyata se-indonesia belum ada program seperti ini, makanya oleh kementerian dan google dinyatakan sebagai pemenang terbaik,” tambah Fahmi.
Saat ditanyakan terkait fasilitas bagi para penyandang disabilitas di Kota Sukabumi, Fahmi menuturkan bahwa hingga saat ini Pemerintah Kota Sukabumi terus berupaya mencukupi segala fasilitas yang mendukung kaum disabilitas di Kota Sukabumi.
“Untuk fasilitas para penyandang disabilitas, kita coba untuk membuat ruang-ruang terbuka yang ramah dan baik untuk lansia, maupun untuk disabilitas. Ini merupakan sebuah bentuk apresiasi dan penghormatan kami sebagai pemerintah daerah terhadap penyandang disabilitas,” tandas Fahmi.
Sebagai informasi, saat ini Kemendikbudristek dan Google sedang melakukan pengembangan aplikasi TeDi yang merupakan sebuah aplikasi aksesibilitas all-in-one pertama di Indonesia yang bertujuan untuk memudahkan kehidupan penyandang disabilitas. Berdasarkan informasi yang berhasil dirangkum, pengembangan aplikasi tersebut saat ini didanai sebesar 10 ribu dollar, oleh Google dan Kemendikbudristek.
Najma Fahmi merupakan satu-satunya seorang mahasiswi yang berhasil terpilih dalam project pengembangan aplikasi tersebut, bersama dengan lima orang rekannya dari berbagai universitas lain di Indonesia. Diketahui bahwa, aplikasi ini menawarkan fitur “Bisindo (Bahasa Isyarat Indonesia) Translator” untuk menerjemahkan bahasa isyarat, “Object Detection” untuk mendeteksi obyek sekitar, “Currency Detection” untuk mendeteksi mata uang, dan “Text Detection” untuk membaca sebuah teks.
Diketahui juga, ide pembuatan aplikasi TeDi berawal dari observasi tim dalam melihat kondisi inklusivitas di Indonesia. Najma dan tim melihat berbagai permasalahan di Indonesia yang terjadi karena keterbatasan komunikasi dengan kelompok difabel serta masih adanya diskriminasi terhadap difabel. Seperti yang dikatakan Najma, yang dilansir dari laman Universitas Padjadjaran, TeDi juga akan bekerja sama dengan kegiatan peduli disabilitas dalam rangka pengembangan aplikasi dan wadah untuk menyosialisasikan manfaat dari aplikasi tersebut.
“Kebanyakan aplikasi mobile hanya menyediakan fitur untuk satu jenis disabilitas saja. Sedangkan menurut WHO tahun 2019, sebanyak 40% penyandang disabilitas memiliki lebih dari satu jenis disabilitas. Karena itu, munculah ide membuat aplikasi all-in-one pertama yang mendukung beberapa jenis disabilitas yaitu aplikasi TeDi: Teman Disabilitas,” kata Najma.
“TeDi berharap dapat terus membantu orang-orang yang membutuhkan, khususnya penyandang disabilitas, agar dapat berkomunikasi dan melakukan kehidupan sehari-hari dengan lebih mudah,” tambah Najma. (Ardan/Wan/Mbi)