SUKABUMI,Mbinews.id– Fenomena koperasi di Indonesia anggotanya didominasi warga usia
diatas 30 tahun. Salah satu dinamika koperasi seharusnya bagaimana koperasi digemari
kalangan milenial. Padahal, koperasi merupakan soko guru perekonomian karena mampu
tegak berdiri di uji dengan dengan dinamika.
“Anggota koperasi, diharapkan memahami betul betul agar koperasi menjadi sehat dan
aktif. Ketika sehat dan aktif maka yang sejahtera anggotanya,”ucap Wali Kota
Sukabumi, Achmad Fahmi, saat membuka pelatihan per koperasian bagi anggota koperasi, di salah satu
Hotel di Kota Sukabumi, Selasa, (20/9/2022).
Untuk itu, lanjut Fahmi, di pelatihan yang diinisiasi oleh Dinas Koperasi, Usaha
Mikro, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskumindag) setempat, salah satu untuk
mendorong anggota aktif menjadikan koperasi yang sehat.
“Koperasi juga adaptif dengan perkembangan teknologi. Dimana dari 332 koperasi yang
sehat, 70 yang rutin menggelar Rapat Anggota Tahunan (RAT). Makanya, pelatihan ini
berharap koperasi makin sehat, bukan hanya RAT tapi koperasi sehap adaptif dengan
perkembangan yang ada,”ujarnya.
Fahmi berharap, setelah pelatihan, peserta menjadi duta koperasi terbaik dan mengajak
anggota semakin banyak, dan aktif di koperasi. Selain itu koperasi jadi salah satu
kanal saluran mengantisipasi pertambanhan jumlah pengangguran.
“Koperasi itu, mampu menciptakan lapangan kerja. Sebab ketika semakin besar, maka
mampu memberdayakan tenaga di sekitarnya,”jelasnya.
Sementara itu, Kepala Diskumindag Kota Sukabumi, Ayi Jamiat, mengatakan, kegiatan ini
salah satu bentuk upaya peningkatan kapasitas koperasi, usaha mikro, dan kecil.
Dengan jumlah peserta sekitar 30 koperasi dari 332 koperasi yang diberikan wawasan
dan pengetahuan tentang perkoperasian.
“Pelatihan ini didanai oleh Dana Alokasi Khusus (DAK) non fisik,”pungkasnya. ardan/wan/mbi.