SUKABUMI, Mbinews.id – Resmi dilantik kembali sebagai Ketua Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi) Korwil Sukabumi-Cianjur, Asep Abdul Qodir siap menjalankan program kerja khususnya dalam penyediaan rumah bersubsidi, Jumat (20/10).
“Ini periode kedua saya menjabat sebagai Ketua Apersi Korwil Sukabumi-Cianjur. Program kerja Apersi tentunya sejalan dengan program pemerintah untuk masyarakat, khususnya dalam penyediaan rumah bersubsidi,” ujar Asep.
Lanjutnya, terkait penyediaan rumah bersubsidi di wilayah Apersi Korwil Sukabumi – Cianjur, sejauh ini menurutnya sudah berjalan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
“Di wilayah Apersi Korwil Sukabumi – Cianjur, terdapat 70 pengembang yang terdaftar. Dan setiap tahunnya, terdapat 5.000 unit rumah yang berhasil dibangun,” jelasnya.
Masih menurut Asep, dari total pembangunan rumah yang dilakukan setiap tahunnya oleh pengembang yang terdaftar di Apeksi Korwil Sukabumi – Cianjur, sebgaian besar adalah rumah subsidi.
“Setidaknya terdapat 3.000 unit rumah subsidi yang dibangun setiap tahunnya oleh para pengembang yang merupakan anggota Apersi Korwil Sukabumi – Cianjur,” pungkasnya.
Sementara itu, Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Apersi, Djunaedi Abdillah mengatakan, pihaknya akan terus berkontribusi terhadap program pemerintah dalam hal pencanangan sejuta rumah bagi Masyarakat Berpenghasilan rendah (MBR). Sampai saat ini, secara nasional ada sekitar 150 ribu lebih rumah subsidi yang sudah dibangun oleh para pengembang yang tergabung di Apersi tersebut. Sedangkan untuk di Jawa Barat, sudah merealisasikan sekitar 30 ribu unit lebih, dan menjadikan rangking pertama tingkat nasioanal.
“Selain membangun rumah komersil, Kami juga akan terus membantu program pemerintah untuk membangun satu juta unit rumah bagi MBR,” ujarnya.
Apersi lanjutnya, merupakan asosiasi yang perkumpulanya khusus pengembang. Terutama membangun rumah sederhana yang fokusnya untuk MBR. Untuk itu, dirinya berharap, bagi pengurus Korwil VI Sukabumi- Cianjur yang baru dilantik, semakin meningkatkan realisasi KPR, dan masyarakat di kedua wilayah tersebut semakin mudah dapatkan rumah.
“Semoga, Apersi Korwil Sukabumi-Cianjur bisa merealisasikan lebih banyak untuk kepentingan masyarakat yang berpenghasilan rendah,” katanya.
Selain itu, Djunaedi juga akan memberikan sangsi bagi developer yang menjadi anggota Apersi, untuk melengkapi persyaratan saat akan menjalankan proyeknya. Terutama terkait dengan Fasilitas Umum atau Fasilitas Sosial.
“Fasum atau Fasos itu kan syarat utama dikeluarkanya izin membangun. Jika itu tidak terpenuhi tentu saja izinya tidak akan keluar. Makanya, saya terus membina dan sosialisasi kepada anggota kami untuk menjadi developer berkualitas karena ini untuk masyarakat. Dan Sangsinya selain akan dikeluarkan dari anggota dan tidak bisa merealisasikan KPR,” tegasnya.
Saat ini, kata Djunaedi pengembvang yang bergabung secara nasioanal kurang lebih berjumlah 3500, dan di Jawa Barat ada sekitar 700 pengembang.
“Kalau tingkat Korwil Sukabumi – Cianjur kurang lebih ada 140 developer. Dan bisa dikatakan cukup besar,” jelasnya.
atau pun rumah menengah ke atas, setiap tahunya membangun 5000 unit rumah terdiri dari subsidi dan komersil.
“Setiap tahunya, kita membangun rumah subsidi mencapai 3000 sampai 4000 unit. Kalau cakupan untuk wilayah Kabupaten Sukabumi, setiap tahunya 3000 unit lebih dengan jumlah 30 pengembang, sedangkan di Kota Sukabumi beranggotakan sekitar 23 pengembang,” tandasnya. (Ardan/Wan/Mbi)