SUKABUMI, Mbinews.id – Selain akan mempengaruhi terhadap pertumbuhan perekonomian, kehadiran Usaha
Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), juga bisa mencipatkan lapangan pekerjaan. Tak heran,
jika pemerintah saat ini terus mendorong agar para pelaku UMKM bisa naik
kelas.
“Kehadiran UMKM itu sangat penting. Terutama, dari sisi pencapaian Sustainable
Development Goals (SDGs) di Indonesia, yang mampu meningkatkan pencapaian lapangan
pekerjaan,” ujar Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi, usai membuka pelatihan dan
pendidikan vokasi Ekonomi digital angkatan ke VII (tujuh), di salah satu Hotel
wilayah Kecamatan Cikole, Kota Sukabumi. Rabu, (02/08).
Pelatihan yang diinisiasi oleh Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perindustrian, dan
Perdagangan (Diskumindag) Kota Sukabumi tersebut, Fahmi berharap, para UMKM secara
skill dan komptensinya meningkat. Sehingga, bisa naik kelas dan memebawa
kesejahteraan bagi masyarakat.
Fahmi juga mengatakan, tidak menutup kemungkinan kedepanya, Pemda akan membuat sebuah
Platform E-commerce (toko online) sendiri dalam membantu pemasaran produk para pelaku
UMKM.
“yang jelas semangat kita, mendorong UMKM di Kota Sukabumi lebih maju dan naik
kelas,” akunya.
Selain itu sambung Fahmi, pelatihan ini juga salah satu bentuk wujud pemerintah
daerah, melakukan berkepihakan dalam penguatan kemandirian masyarakat melalui
pendidikan vokasi. Yaitu, pelatihan digitalisasi. Begitu juga, Pemda melalui
Diskumindag memfasilitasi para UMKM dalam hal perizinan usahanya.
“Mudah-mudahan, semakin banyak warga masyarakat yang dilatih, mereka mampu
beradaptasi dengan teknologi. Sehingga, bisa meningkatkan hasil produk yang mereka
buat, dan penjualanya semakin luas ke berbagai ke wilayah,” terang Fahmi.
Sementara itu, Analis Kebijakan Ahli Muda Diskumindag Kota Sukabumi, Martin Wahyudi,
mengungkapkan, hingga angkatan ke VII pihaknya sudah melatih sekitar 350 orang dari
target sebanyak 500 UMKM.
“Mulai dari angkatan pertama hingga angkatan ke tujuh,
sebanyak 350 UMKM sudah diberikan pelatihan. Dan tiga angkatan lagi, atau menyisakan
150 orang, segera akan menyusul,” ucapnya.
Sedangkan materi yang diberikan, lanjut Martin, salah satunya terkait dengan mindset
digital, agar para pelaku UMKM mampu mengoptimalkan perkembangan teknologi
informasi.
“Kami juga akan memebantu pelaku UMKM yang belum memiliki sertifikat Pangan
Industri Rumah Tangga (PIRT), termasuk untuk memiliki nomor induk berusaha
(NIB),” pungkasnya. (Ardan/Wan/Mbi)