BANDUNG, Peringatan Asyura yang dilakukan Muslim Syiah di Bandung sempat mendapat penolakan dari ormas radikal, namun tetap berjalan lancar. Acara yang digelar di Majelis Shalawat jalan H. Mukti, Ciwastra, kota Bandung, Senin malam (9/9/19), tersebut dijaga ketat kepolisian karena ada sekelompok orang berunjuk rasa menolak acara tersebut.
Sekitar 100 orang massa yang mengatasnamakan Forum Umat Islam itu mendatangi lokasi acara, namun dihadang petugas kepolisian polsek Buah Batu yang dibantu polrestabes kota Bandung. Massa yang dihadang tadi tetap melakukan unjuk rasa dan berorasi, membuat warga berpendapat pengunjuk rasa adalah ormas radikal intoleran karena berdemonstrasi pada malam hari.
Kapolrestabes Bandung Kombes (Pol) Irman Sugema, turun langsung ke lokasi untuk mengamankan situasi dan mencegah terjadinya benturan.
“Kami menjaga agar tidak bentrok. Dari sisi Syiah kami lindungi, dari yang demo juga kami lindungi dan semuanya diberikan kesempatan untuk melakukan kegiatan masing-masing,” kata Irman.
Sementara itu panitia Asyura Majelis Shalawat, Ahmad, mengatakan bahwa pihaknya tidak menanggapi serius aksi massa yang kontra walaupun itu adalah bentuk intoleransi yang selalu terjadi.
“Setiap tahun mereka selalu mengganggu dengan mengatasnamakan warga, padahal mereka orang luar dan hadirin acara ini yang warga. Apalagi, kegiatan keagamaan di negara ini dilindungi hukum. Kami percayakan semua kepada pihak kepolisian,” kata Ahmad.
Terkait izin, Ahmad menegaskan pihaknya selalu mengurus perizinan. “Tetap saja kami diintimidasi setiap mengadakan acara. Mereka datang bukan untuk tabayyun, diskusi, atau silaturahmi, tapi langsung menghujat dan menyerukan penghentian acara,” tutur Ahmad. Menurutnya, acara yang diselenggarakan sama sekali tidak melanggar hukum bahkan bertema nasionalisme juga.
“Ini acara pengajian dalam rangka memperingati wafatnya cucu Nabi. Kami selalu mengangkat tema kenegaraan dan nasionalisme, dengan contoh perjuangan Sayyidina Husein memperjuangkan Islam,” pungkasnya.
Muslim Syiah menggelar acara Asyura sebagai bentuk haul Sayyidina Husein bin Ali, cucu Nabi Muhammad SAW, setiap 10 Muharram. Seperti biasa, acara diisi dengan ceramah dan doa-doa. Kali ini, ceramah diisi oleh Ustadz Asep Sonjaya.
“Hadirin acara Asyura sekarang sekitar 1.000 orang,” ujar Ahmad.
Saat ini massa pengunjuk rasa sudah meninggalkan lokasi dengan pengawalan dari kepolisian. Sementara, acara yang digelar sejak pukul 19:30 WIB itu tetap berjalan sesuai rencana dan berakhir pada 21:30 WIB.
Tahun lalu, penolakan juga terjadi ketika acara Asyura digelar di Majelis Kembar di jalan kembar, Bandung. Namun sama seperti acara malam ini, acara tersebut tetap berjalan sampai selesai. (Koes)