BANDUNG, MBInews.id – Bertempat di gedung Disdik Kota Bandung Ruang Kerja Kabid Pembinaan dan Pengembangan SD, Dani Nurrahman S.Ap., M.Ap. Jalan A. Yani 237 Kota Bandung Berbincang terkait “Pematik Habit”, Bandung,Selasa ( 22/10/19).
Pematik Habit berasal dari dua kata yaitu Pematik dan Habit, Pematik berarti titik awal, memulai supaya, gagasan dan ide pembuat kebijakan baik, sedangkan Habit berarti kebiasaan yang biasa dan terbiasa dilakukan.
“Jadi Pematik Habit kurang lebih ide dan gagasan yang menjadi kebijakan yang harus dibiasakan dalam kehidupan sehari-hari sesuai tuntunan aturan norma yang baik dalam membina kehidupan bersosial masyarakat yang jadi kesepakatan bersama” tutur Dani Nurrahman.
Pematik Habit dibutuhkan dari berbagai kegiatan strata sosial yang ada dimulai dari tingkat bawah atau ruang lingkup sederhana hingga kegiatan strata atas atau luang lingkup luas. Semisal dari kehidupan di keluarga, tetangga, lingkungan kantor hingga kehidupan dunia yang menitik beratkan kehidupan adab adat budaya yang baik pada suatu komunitas.
“Pematik Habit didalam keluarga misalnya menanamkan sikap disiplin, tepat dan tahu waktu yang harus dilakukan anak dimulai kebiasaan bangun, mandi, sarapan, pergi sekolah, belajar waktunya main, waktunya mengaji hingga menanamkan tuntunan moral keagamaan dan lainnya harus disesuaikan dan menjadi kebiasaan dari sang anak dalam kebiasaan keseharian yang harus dilakukan” jelas Dani Nurrahman.
“Arah tujuan anak jika sudah terbiasa dan dibiasakan dengan sendirinya akan tahu diri dan tahu waktu sehingga mental disiplin anak akan tumbuh secara terus menerus hingga dewasa” tutur Dani.
Pematik Habit sangat dibutuhkan untuk memfitler dan mencegah dari hal negatif baik perkembangan zaman, tekhnologi hingga kebiasaan buruk lainnya yang datangnya dari manapun. Memang Pematik Habit juga sebagai ide inovasi dalam menjaga identitas dan jati diri baik dari kikisan peradaban dunia yang makin berkembang pesat dalam menjaga agar hidup dapat teratur yang berorientasi menumbuhkan rasa disiplin diri disamping bangga pada adab budaya bangsa sebagai rujukan mengimplementasikannya.
“Penatik-pematik Habit lainnya juga perlu diselaraskan dengan kebijakan yang ada agar sinergiritas dalam implementasi saling silang sejalan dan perpaduan yang berkesinambungan yang jadi kebiasaan baik” pungkasnya. (iwan B/Mbi)