CICALENGKA , MBInews.id – Calon Bupati Bandung nomor urut 1, Kurnia Agustina menyoroti berbagai potensi yang ada di Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung, baik dari sisi pariwisatanya, bidang pertaniannya, dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), untuk ke depannya lebih didorong agar bisa memberikan kebermanfaatan bagi masyarakat sekitar.
Menurut perempuan yang akrab disapa Teh Nia itu, segala potensi yang ada di Kecamatan Cicalengka bisa menyamai Kecamatan Pasirjambu, Ciwidey, Rancabali (Pacira) di kawasan Bandung Selatan.
“Cicalengka dari yang barusan kami kunjumgi, kita kenal di Cicalengka ada curug (air terjun) Cinulang, terus sepanjang jalan ada aliran sungai, terus ada agrobisnis tomat, aneka macam tomat di Tanjungwangi, ada pertanian bunga potong,” kata Teh Nia seusai kunjungan ke Tanjungwangi, Cicalengka, Senin (30/11/2020).
Menurutnya, dengan potensi sedemikian bagus, sangat memungkinkan Kecamatan Cicalengka bisa menyamai Pacira yang selama ini sudah dikenal sebagai destinasi wisata dan daerah pertanian terbaik.
“Modalnya (kekayaan alam) kan sudah ada, tinggal semua duduk bersama membuat rumusan yang jelas akan dibawa kemana Cicalengka ini,” kata Nia yang berpasangan dengan Usman Sayogi pada Pilkada Kabupaten Bandung 2020 ini.
Selain potensi alam, Nia mengatakan Cicalengka juga merupakan tempat bersejarah. Sebab di daerah ini lahir seorang pejuang emansipasi perempuan bernama Dewi Sartika. Apalagi, bukan hanya potensi pariwisata dan pertanian saja, olahan makanan juga dapat dijadikan primadona bagi para wisatawan yang datang berkunjung.
“Tadi ada olahan sampeu (ketea pohon) menjadi pindang, ada juga yang dibuat kolak. ini betul-betul potensi yang jika dikolaborasikan dengan baik dengan desa-desa lain di Kecamatan ini, maka bisa menjadi pemasukan tersendiri bagi Kecamatan Cicalengka,” ungkapnya.
Namun, sejumlah infrastruktur jalan menuju daerah-daerah dengan view keagungan alam di Cicalengka masih rusak. Seperti diakui Teh Nia, bahwa menuju ke Tanjungwangi yang berbatasan dengan hutan Kawasan Wilayah (KW) Kareumbi, masih ditemukan beberapa ruas jalan bergelombang.
“Tentu pemerataan pembangunan dan percepatan pengembangan kualitas manusia harus diutamakan. Ke depan, jalan bergelombang ke Tanjungwangi itu bisa jadi atensi,” pungkasnya.***