SUKABUMI, Mbinews.id – Cegah terjadinya tindakan perundungan kepada siswa di lingkungan sekolah, Pemerintah Kota Sukabumi menggelar Workshop Perlindungan Peserta Didik Tahun 2023.
Dalam acara yang diinisiasi oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Sukabumi tersebut, diselenggarakan di SD Negeri Surya Kencana Kota Sukabumi, yang dibuka langsung oleh Penjabat (Pj) Walikota Sukabumi, Kusmana Hartdji.
“Ini adalah salah satu upaya dari Disdikbud Kota Sukabumi untuk memberikan perlindungan kepada peserta didik saat berada di lingkungan sekolah,” ujar kang Tutus, sapaan akrab Pj Walikota Sukabumi, Senin (18/12).
Lanjutnya, berdasarkan amanat Undang-undang Republik Indonesia nomor 23 tahun 2022, disebutkan bahwa perlindungan anak adalah segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi anak dan hak-haknya agar dapat hidup, tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi, secara optimal sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.
“Harapannya dengan adanya kegiatan yang dilakukan saat ini, mampu meningkatkan kembali wawasan terkait perlindungan anak di sekolah. Dan ini juga dilakukan oleh tim pencegahan dan penanggulangan kekerasan kepada anak, yang ada di sekolah-sekolah,” jelasnya.
Masih menurut kang Tutus, semoga kegiatan ini bisa meminimalisir terjadinya perundungan kepada anak saat berada di sekolah. Karena memang, akhir-akhir ini sempat terjadi kekerasan kepada anak di beberapa daerah, termasuk juga di Kota Sukabumi.
“Mudah-mudahan kedepan dengan adanya kegaitan ini, dapat menambah pengetahuan, pemahaman tim pencegahan dan pengamanan kekerasan yang dimiliki oleh sekolah-sekolah di Kota Sukabumi dari berbagai jenjang,” cetusnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Sukabumi, Punjul Saepul Hayat mengatakan, kegiatan kali ini diikuti oleh para ketua tim pencegahan dan penanganan yang ada di satuan pendidikan di Kota Sukabumi (SD dan SMP), kemudian musyawarah guru dan Bimbingan Konseling di setiap sekolah.
“Ada 177 peserta yang mengikuti kegiatan hari ini. Untuk narasumber, diisi oleh praktisi yang kompeten dibidangnya. Harapannya, mampu menambah wawasan para pihak yang terlibat dalam pencegahan kekerasan pada anak di sekolah,” pungkasnya. (Ardan/Wan/Mbi)