SUKABUMI,Mbinews.id- Pondok Pesantren (Ponpes) Dzikir Al‑Fath melepas 29 Mahasantri program KSB2 dan DSSB2 OSCIKA PPK Go International ke luar negeri. Pelepasan tersebut di kemas dalam kegiatan stadium general bertema “Membangun Kemandirian Pesantren dan Alumni untuk Mewujudkan Pemberdayaan Umat.
Pelepasan para mahasantri itu juga, turut disaksikan oleh Kasubdit Pendidikan Muadalah dan Pendidikan Diniyah Formal Kementerian Agama (Kemenag) RI, Dr. Endi Suhendi, M.Ag, dan Dinas Tenaga Kerja Kota Sukabumi, Abdul rachamn, di Ponpes Dzikir Syeh Quro, Rabu (6/8/2025).
Dari jumlah 29 santri, 21 diantaranya dikirim ke Masjidil Haram (Mekah), dan sisanya sebanyak 7 santri menuju Jepang dan Kuwait untuk bekerja sekaligus berdakwah.
Pendiri Ponpes Dzikir Al-Fath, KH. Fajar Laksana, menjelaskan bahwa para mahasantri yang diberangkatkan telah mengikuti pelatihan yang matang dan memiliki ilmu agama yang cukup.
“Mereka ada yang bekerja di sektor industri dan lainnya,” ujarnya.
Para mahasantri yang diberangkatkan, smabung Fajar, memiliki kontrak kerja antara satu hingga empat tahun, tergantung negara tujuan.
“Seperti Jepang kontraknya empat tahun,”katanya.
Sedangkan santri yang diberangkatkan ke Pulau Buru, Maluku, kata Fajar, merupakan bagian dari program pengabdian untuk pengembangan syiar dan dakwah.
“Kami sudah membangun dua masjid, delapan majelis dzikir, dan menampung 92 siswa dari empat desa,”terangnya.
Kasubdit Pendidikan Muadalah dan Pendidikan Diniyah Formal Kementerian Agama (Kemenag) RI, Dr. Endi Suhendi, M.Ag, mengapresiasi program Ponpes Dzikir Al-Fath.
“Di sini santri tidak hanya belajar mendalami ilmu agama, tapi juga diajarkan keterampilan menghadapi kehidupan setelah belajar,”ungkapnya.
Endi mengungkapkan, aktivistas pesantren dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat di Ponpes Dzikir Al Fath, lengkap dengan implementatif kehalian speerti pertanian, industri, peternakan dan lain sebagainya.
“Sebagai perwakilan negara, kami sangat mengapresiasi atas kontribusi Ponpes Al Fath dalam pengembangan pemberdayaan santri baik untuk masa depan maupun pengabdian dalam dakwah,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Sukabumi, Abdul Rachman, menambahkan, Lembaga Pelatihan Keterampilan (LPK) yang dimiliki Ponpes Al Fath, sangat membatu mengurangi angka penganguran Kota Sukabumi.
Disnaker, kata Abdul, mendukung program Ponpes Al Fath dan bisa diikuti oleh LPK lain dengan pola kerja sama untuk menurunkan angka pengangguran. Apalagi program pemberangkatan itu legal dan terpantau oleh pemerintah.
“Pola kerja sama yang dibangun Al-Fath patut ditiru LPK lainnya,”pungkasnya.ardan/wan/mbi.