SUKABUMI,Mbinews.id– Dengan penguatan surveilans gizi, merupakan salah satu bentuk upaya Pemerintah Kota (Pemkot) Sukabumi dalam menekan angka stunting. Meskpun saat ini, adanya penurunan angka stunting di Kota Sukabumi dari 5,9 persen pada Agustus 2021, menjadi 4,03 persen di Agutus 2022.
Baca Juga:https://mbinews.id/2022/06/24/wakil-wali-kota-sukabumi-hadiri-rapat-koordinasi-penurunan-stunting/
“Pemkot terus berusaha menekan angak stunting. Dan salah bentuknya denegan penguatan surveilans gizi,”ujar Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi saat memberikan arahan pada kegiatan penguatan Surveilans Gizi di Kota Sukabumi yang di ikuti oleh Puskesmas se- Kota Sukabumi, di salah satu hotel Sukabumi. Rabu (19/10/2022).
Baca Juga:https://mbinews.id/2021/11/15/tekan-stunting-pemkot-sukabumi-gandeng-kader-posyandu/
Adanya penurunan angka stunting tersebut, tentunya memberikan semangat agar anak semakin baik dalam kondisi kesehatan. Di mana, kata kuncinya gizi, memastikan warga mendapatkan asupan gizi terbaik dan dalam pendataan terdeteksi tidak ada masalah.
Makanya, lanjut Fahmi, Puskesmas juga merupakan garda terdepan dalam pemantauan masalah gizi yang akan berguna sebagai bahan pertimbangan kebijakan Pemerintah Daerah dalam mensejahterakan masyarakat.
“Saya berharap, setiap Puskesmas mampu meningkatkan upaya promotif dan preventif dalam kesehatan masyarakat didukung inovasi serta pemanfaatan teknologi,”katanya.
Baca Juga:https://mbinews.id/2022/08/08/cegah-angka-stunting-tp-pkk-kota-sukabumi-edukasi-remaja-pra-nikah/
Sementara Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Suakbumi, dr. Rita Fitrianingsih mengungkapkan, hasil penimbanganke 20.017 balita pada bulan Agutus 2022, di Kota Sukabumi penderita stunting saat ini sebanyak 806, dengan jumlah terbanyak berada di Kelurahan Sukakarya. Selain itu jika dihitung berdasarkan status ekonomi maka 61,9 persen berasal dari keluarga miskin dan sisanya dari keluarga non miskin.
Baca Juuga:https://mbinews.id/2022/05/18/tekan-kasus-stunting-pemkot-sukabumi-lakukan-delapan-aksi-konvergensi/
“Namun, bila dibandingkan dengan Agustus 2021 lalu, dengan Agutus 2022 ini, angka stunting pada balita terjadi penurunan sekitar 5,9 persen. Dimana pada Agutus 2021, terdapat 1.180 balita,”bebernya.
Makanya, dnegan adnaya kegiatan ini lanjut Rita, salah satunya membentuk penguatan sistem manajemen surveilans gizi lintas program di puskesmas.
Baca Juga:https://mbinews.id/2022/01/19/tumbuhkan-toleransi-dan-lawan-stunting-lewat-atm-beras-dan-buruan-sae/
“Kegiatan ini tujuanya yaitu terbentuknya tim Surveilans gizi di Puskesmas dan terlaksananya surveilans gizi di Puskesmas,”pungkasnya. ardan/wan/mbi.