MBInews.id, Bandung – Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Kota Bandung bakal membuat gerakan beberesih kota dan menabung air di Gedebage, 24 Agustus mendatang. LPM menargetkan bakal ada ribuan warga bergotong royong di kawasan Gedebage.
Ketua LPM Kota Bandung, Merdi Hajiji menuturkan pembersihan kawasan Gedebage akan menyasar sejumlah aset Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung seperti Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) dan lahan yang rencananya bakal dibuat kolam retensi. Termasuk di sejumlah titik dekat aliran sungai yang berpotensi terjadi penyumbatan atau luapan air.
“Kami akan mengadakan gerakan masyarakat yaitu beberesih kota di GBLA. Kita akan memanfaatkan lahan-lahan Pemerintah Kota yang ada di dekat GBLA dalam rangka menabung air. Kegiatannya insyaallah akan menghadirkan masyarakat dari 151 kelurahan Kota Bandung. Kita hadirkan perwakilan 20 orang per kelurahan. Sehingga akan hadir kurang lebih 3.200 orang,” ucap Merdi di Balai Kota Bandung, Rabu (12/8/2019).
Merdi menuturkan, pemilihan beberesih kota di kawasan Gedebage ini menjadi langkah antisipasi menghadapi musim hujan. Sebab, wilayah tersebut kerap terjadi genangan air dan banjir ketika musim hujan.
Rencananya dalam gerakan massa nanti, LPM akan mengajak peserta untuk membuat kerangka kolam retensi. Lalu membuat drum pori di beberapa titik. Ini bisa menjadi solusi sebagai resapan saat musim hujan sekaligus menambah cadangan air ketika musim kemarau.
Merdi mengungkapkan, pemilihan kawasan Gedebage ini sudah melalui perbincangan cukup panjang. Sehingga hal ini tidak terkait dengan maraknya pemberitaan terhadap kondisi stadion GBLA.
“Jauh hari sebelumnya kita sudah merencanakan bagaimana akan beberesih di GBLA hanya momentum belum pas dan kita masih berkoordinasi dengan pemerintah kota,” imbuhnya.
Sementara itu, Plh. Wali Kota Bandung, Yana Mulyana mengatakan, gagasan LPM untuk kerja bakti di Gedebage selaras dengan sejumlah program Pemkot Bandung. Sehigga, ia sekaligus mengajak LPM Kota Bandung untuk membuat kolam retensi secara swadaya dan bergotong royong.
“Kita tidak punya anggaran. Saya tadi mengajak menggali seperti di Cisurupan. Kalau yang wanita bisa beberesih di GBLA. Sedangkan yang laki-laki bisa menggali. Nanti kita banu alat dari DPU (Dinas Pekerjaan Umum),” ujar Yana.
Yana sangat menyambut baik respon positif dari LPM yang siap terjun membantu mewujudkan rencana pembuatan kolam retensi.
“Insyaallah secara swadaya dibandingkan sekarang kita tidak berbuat apa-apa. Karena Gedebage itu di atasnya hujan aja pasti ada genangan. Untuk mengatasi masalah di musim hujan itu sebaiknya ya dari sekarang ketika masih musim kemarau,” terangnya.
Ya menegaskan, kolaborasi merupakan budaya masyarakat Kota Bandung yang harus dikuatkan dalam rangka menuntaskan sejumlah persoalan.
“Ini memang gerakan gotong royong. Tapi justru bisa menyelesaikan banyak permasalahan kota. Ini menunjukan gotong royong masyarakat Kota Bandung masih tinggi,” katanya. (Koes)