Bismillahirrahmanirrahim
Dalam perjalanan politisnya Ridwan Kamil ( RK ) sungguh sangat luar biasa, saya suka bilang kalau RK punya Gurat (Garis) emas sama halnya seperti Jokowi, dan Alhamdullillah saya turut serta di dalam gerak langkahnya RK, bahkan bisa di bilang menjadi salah satu guru politisnya RK, sejak RK mencalonkan Walikota. Bagaimana tidak, saya bisa di sebut guru politinya RK ? perlu diketahui, Dony Mulyana Kurnia ( DMK ) adalah teman satu angkatan RK, sama-sama kuliah di teknik arsitektur ITB angkatan 90, dan DMK sudah menjadi aktifis sejak kuliah, hingga pada gerakan reformasi 98, DMK di daulat menjadi Ketua Pemuda Reformasi Indonesia ( PRI ) Jawa Barat, tidak ada satupun aktifis ITB yang tidak mengenal DMK, bisa ditanya Syahganda Nainggolan, Jumhur Hidayat, Fajlur Rahman, Krisyen Emha, Syawal, dst….kalau alumni ITB tidak kenal DMK, dijamin bukan orang pergerakan, jangankan alumni ITB, alumni UNPAD, UPI dan IAIN pun banyak yang tau sepak terjang DMK.
Oleh karena itu dalam sejarahnya, manakala RK mencalonkan Walikota Bandung, langsung menghubungi DMK, hampir seminggu tiga kali, RK berkonsultasi dengan DMK terkait peta politik dan langkah2 politis yang benar. Wajar RK konsultasi terus dengan DMK, karena RK betul-betul pure arsitek, buta politis, tidak seperti DMK yang aktifis berat bahkan DMK pernah menjadi Sekretaris Umum Partai Bintang Reformasi ( PBR ) Jawa Barat, dari tahun 2005 s.d 2008.
DMK sangat hafal histori Langkah-langkah politis RK sejak awal, karena DMK menjadi ring satu timses RK sejak PILWALKOT 2013, bersama Ipong Witono, Aat Soeratin, Aan Damanik, Verdiman, Henda dan Arfi Rafnialdi.
Perjuangan RK berawal dari dukungan gabungan partai-partai kecil tanpa kursi, dan dukungan partai2 gurem ini sama sekali tidak di anggap oleh partai-partai mapan dan besar untuk berkoalisi menjadi perahu pendukungan, dalam kesulitan ini tiba-tiba RK mendapat keberuntungan, berkesempatan bisa makan pagi, ngobrol santai bersama Prabowo.
RK ketemu Prabowo, di ajak oleh Pak Oni yang merupakan sponsor Gerindera, dari sejak pendirian partai, Pak Oni adalah pengusaha besar yang punya perusahaan accu GS. Dari peristiwa makan pagi itulah, hingga RK di dukung 08 ( Prabowo ) maju PILWALKOT memakai perahu Gerindera, padahal sa’at itu, Deni selaku ketua DPC Partai Gerindera kota Bandung, melalui DPD Gerindera JABAR, dan kemudian disepakati Ahmad Muzani selaku Sekjend Gerindera, mengusung Edi Siswadi, dan pengusungan tinggal selangkah lagi untuk di tanda tangani 08. Di situlah mulai terlihat Gurat (garis) Mas-nya Ridwan Kamil, dengan hak veto 08, pencalonan Edi Siswadi, di coret dari pengusungan Gerindra dan digantikan oleh RK.
Kemudian RK bersanding dengan Mang Oded dari PKS, hingga memenangkan PILWALKOT, dalam proses pemenangan PILWALKOT, DMK bersama ormasnya Barisan Islam Moderat ( BIMA ) turut serta berjuang keras, dengan memimpin deklarasi dukungan masa 150 kelurahan di kota Bandung, berkumpul bersama RK di rumah makan selasih (jl. Cikutra), dengan bukti peserta deklarasi memperlihatkan KTP masing-masing kelurahan.
Pada sa’at PILGUB 2018 pun, kembali terlihat DMK secara signifikan mendukung RK, dukungannya melalui proses PILWAKOT, dengan maju sebagai CAWALKOT dari jalur independen. Bisa di bayangkan dan di lihat korelasinya, betapa rawannya RK sa-at itu, tidak ada satupun Cawalkot Bandung yang mendukung RK ; Mang Oded dengan PKS-nya mendukung pasangan Gubernur dan Wagub ASYIK (Sudrajat & Syaikhu), kemudian Yosi Irianto dengan PDIP-nya mendukung paslon HASANAH (Tb. Hasanudin & Anton Charliyan), dan Nurul Arifin dengan GOLKAR-nya mendukung paslon DM-2 ( Dedy Mizwar & Dedy Mulyadi), dengan demikian sangat ironi RK yang beranjak dari kota Bandung, tidak ada Cawalkot yang mendukungnya, melihat situasi rawan ini, kemudian DMK secara jeli dapat membaca situasi ini, oleh karena itu kemudian DMK berani mengambil langkah pencalonan walkot dari jalur independent, maksud tujuan politisnya untuk mendukung penuh paslon RINDU ( Ridwan Kamil & Uu Ruzhanul Ulum ), dukungan DMK ini bukan main strategisnya. DMK yang masih belum sehat benar kondisi ekonominya akibat kalah dalam mengikuti PILKADA Kabupaten Bandung 2015, dan kemudian di tahun 2018, berani melakukan manuver mencalonkan Walikota Bandung, sudah jelas sangat berat untuk bisa menang di PILWALKOT, semua itu dilakukan bukan hanya untuk dirinya, yang hampir dipastikan akan kalah, tapi langkah politis ini, dalam benak pikiran DMK, yang terpenting minimal bisa memberikan sumbangsih kontribusi untuk kemenangan sahabatnya RK, dan terbukti elektabilitas RK di kota Bandung bisa di pertahankan. Langkah politis DMK ini sangat efektif, karena dukungan DMK terhadap RK ini kalau di kalkulasi, minimalnya bisa memberikan kontribusi 3% suara dari perolehan suara kemenangan RK. Bayangkan RINDU dalam PILGUB menang hanya meraih 32% suara, dan lawannya ASYIK mendapat 28% suara, DM-2 mendapat 26% suara dan HASANAH mendapat 12% suara. Seandainya RK menang di bawah 30%, maka PILGUB terjadi dua putaran, dan seandainya hal ini terjadi, hampir dipastikan RK bakal kalah seperti Ahok di DKI Jakarta. Oleh karena itu sumbangsih elektabilitas sekitar minimal 3% yang diberikan DMK kepada RK dalam manuver politisnya di kota Bandung, sungguh sangat membantu RK memenangkan PILGUB.
RK dan DMK, sebagai arsitek, tentunya sama-sama mempunyai keahlian yang berimbang, namun garis nasib yang berbeda, DMK selaku guru politisnya RK kalah terus dalam PILKADA, sementara RK selaku muridnya menang terus dalam PILKADA.
Mungkin di tahun 2020, DMK sa’atnya menang. Peribahasa mengatakan Nista, Maja, Utama. Yang pertama Desember tahun 2015, DMK kalah mencalonkan Wakil Bupati di Kabupaten Bandung dari Partai Demokrat dengan tandem calon Bupatinya Deki Fajar dari PDIP. Kemudian DMK maju lagi dalam PILWALKOT Bandung 2018, menjadi calon Walikota dari jalur independen berpasangan dengan Yayat Rustandi, dan hingga lulus administrasi 120.000 dukungan Ktp., dan sempat lulus test kesehatan, hitung kekayaan di KPK dan ikut Debat satu kali di gedung KOMPAS kota Bandung dengan moderator Wimar Witoelar, sayang DMK calon tunggal Walkot Bandung dari jalur independent tumbang, sa’at memasuki verifikasi faktual.
Demikianlah langkah politis DMK di PILBUP 2015 dan PILWALKOT 2018, dan bukan DMK kalau tidak maju lagi di PILBUP Kabupaten Bandung 2020, kehidupan DMK sejak menjadi aktifis mahasiswa, sudah di dharma baktikan untuk dunia politis, DMK petarung sejati akan maju kembali untuk pencalonan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Bandung 2020.
Idealismenya menjadi pemimpin, tidak diragukan lagi demi kemajuan Bangsa dan Negara, terlebih sa’at ini DMK menjabat Wakil Ketua Umum KADIN JABAR, sebagai contoh program-program yg digelindingkan DMK : Mesjidmarket dan Baitul Mal JABAR Juara Lahir Batin, Revitalisasi Sungai Citarum melalui aktifasi ouxbouw (sodetan), Peningkatan produksi Padi, Jagung, Sapi; Revitalisasi Lahan Hutan kritis/gundul dengan penanaman Jabon dan Kopi, mendorong terciptanya rekor Pasar Kopi (banceuy) pertama di Indonesia dan mendapat penghargaan Rekor Nomor 1 dari Pemerintah Pusat yg di tanda tangani Menaker Hanif Dakhiri, konsep Miniatur Asia Afrika di Kabupaten Bandung; dsb.
Untuk lebih jauhnya dalam perjuangannya sa’at ini, DMK mengajak untuk berkolaborasi kepada semua fihak untuk menyatukan kekuatan demi menggapai kemenangan di Kabupaten Bandung, dan tentunya kemenangan yang dicita-citakan ini, matic akan menjadi kekuatan dukungan bagi RK, baik dalam menjalankan tugasnya sebagai Gubernur, ataupun proyeksi dukungan kekuatan bagi RK, untuk Pilgub 2023 (Gubernur sesi 2), dan kemudian RK kemungkinan besar akan maju di PILPRES 2024.
Demikian refleksi DMK maju PILBUP 2020 Kabupaten Bandung, yang tentunya tidak pernah bisa lepas dengan rangkaian gerak politisnya RK.
Penulis : Ir. Dony Mulyana Kurnia ( DMK )