BANDUNG, MBinews.id – Membangun pendidikan vokasi yang unggul, bersertifikasi dan kompetensi di Jawa Barat demikian tema Focus Grup Discussion ( FGD) Pelatihan Vokasi yang digelar Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Barat (Jabar) bertempat di El Hotel Royale Bandung, Jl. Merdeka No. 2 Kota Bandung, Rabu (30/10/2019).
Kegiatan yang diikuti berbagai stakeholder di bidang pendidikan, ketenagakerjaan, dan perindustrian ini, bertujuan meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Jabar dengan membangun sumber daya manusia (SDM) unggul berbasis kompetensi agar bisa terserap di dunia industri.
Adapun narasumber dari Jerman adalah Prof. Dr. Ing. Claudis Marx dan Dr. Jan Glockauer yang memaparkan model pendidikan vokasi di Jerman yang selaras dan sinergis antara dunia pendidikan dan dunia industri sehingga menghasilkan sumber daya manusia yang siap pakai sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan industri.
Dalam dalam sambutannya Ketua Kadin Jabar, Tatan Pria Sudjana menjelaskan, salah satu upaya yang bisa ditempuh untuk mencapai tujuan tersebut, yakni mengoptimalkan kerja sama antara dunia pendidikan dan industri. Kerja sama tersebut harus berlandaskan regulasi yang menunjang keterserapan tenaga kerja dan mampu menggerakkan perekonomian di daerah.
“Pemerintah sebagai regulator pun harus mampu mengeluarkan kebijakan yang bisa melindungi serta mendukung usaha dan perekonomian kita di daerah,” tuturnya.
Tatan menilai, hal tersebut mampu menciptakan anak-anak bangsa yang punya kompetensi unggul di bidangnya.
“Ini menjadi fokus kita agar mampu menciptakan SDM unggul berbasis kompetensi yang penuh kredibilitas dan integritas,” ujarnya.
Sementara itu Kabid. Teknologi Terapan, Riset dan Data Potensi Usaha yang juga Steering Commitee Tim Vokasi Kadin, Hadi S Cokrodimedjo berharap setelah penandatangan deklarasi bersama stake holders dapat ditindaklanjuti dengan memperbaiki mutu (attitudes skill knowledges) pendidikan vokasi di JawaBarat.
“Penting untuk menyusun peta jalan pendidikan vokasi yang terintegrasi antara output outcomes dengan kebutuhan dunia usaha dan dunia industri matched dalam jumlah juga level kualifikasi serta kompetensi”, harap Hadi.
Selain melaksanakan beberapa program unggulan vokasi dengan pelatihannya juga mereview dan mengusulkan kurikulum silabus pada pendidikan vokasi yang lebih sesuai degan kemajuan iptek dan perubahan cara belajar serta kebutuhan dunia usaha dan industri, pungkasnya.
Dari target hanya 80 orang peserta, tercatat di panitia FGD peserta melebihi target yakni sebanyak 136 orang yang mewakili dunia usaha dan pendidikan. Hadir beberapa Operasi Perangkat Daerah (OPD), yakni Dinas Ketenagakerjaan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, perwakilan Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (PSMK), perwakilan Rektor dari beberapa Universitas yang ada di Jabar, dan pihak industri. (Jum/Mbi)