BANDUNG, MBInews.id – Seorang musisi dan seniman asal Bandung merilis album tentang kisah perjalanan hidupnya selama bulan ramadhan. Pasalnya, Bulan suci yang penuh berkah ini terasa berbeda di tahun ini karena wabah corona yang merebak hampir di seluruh dunia, termasuk Indonesia.
Album yang bernama “Nyanyian Hati, Untuk Ramdhan” berisi 12 lagu yang diciptakan kurang lebih sebulan dan dipublikasikan YouTube diantaranya:
- Judul Peduli
2 Judul dan Jarak
- Kembalikan Fitri
- Persiapkan Diri
- Tuhan Berikan Kesempatan
- Puasa Anak Desa
- Ramadhan Hidup Kita
- Tahajud Kita
- Ramadhan
- Hari Fitri
- Atas Kehendaknya
- Harapanku
Sang pencipta lagu, Edi Risana Singaperwata mengatakan album ini dibuat dengan motivasi atas panggilan hati dan ilmu yang diberikan Allah Swt dalam hal musik dan talenta berkesenian.
“Pembuatan lagu mengalir dengan sendirinya, dengan paduan rasa yang dimiliki sehingga terdengar alunan yang enak untuk di dengar,” kata pria yang akrab disapa kang Edi ini saat ditemui di rumahnya jalan PPTK Gambung, Kp leuwiliang Rw 15 Rt 02, Desa Cibodas Kecamatan Pasir Jambu, Kabupaten Bandung, Sabtu (23/5/2020).
“Atas dasar panggilan jiwa,hati,rsa berkesenian serta syukur pada Alloh atas begitu indahnya bulan ramdhan,” tambahnya.
Lebih lanjut, kang Edi menjelaskan pesan moral yang dapat diambil dalam lagu ini adalah ajakan bahwa penting hubungan manusia sebagai makhluk yang diciptakan Allah Swt.
Terlebih, sambung dia, disaat pandemi Covid-19 ini suasana ramadhan menjadi jarak untuk bersilaturahmi. Oleh karena itu, harus diperkuat dengan ketakwaan sebagai seorang hamba yang berserah.
“Begitu juga harapan dan ampunan,serta keinginan pasca ramadhan selesai. Dalam sebuah kehidupan yang lebih baik berdasarkan agama dan ajarannya,” ungkapnya.
Kang Edi berharap, lagu yang diciptakannya ini dapat mengajak dan mengingatkan orang kepada sang pencipta.
Dia berpesan, jika musik dikemas dengan baik sesuai nurani pasti akan mendapatkan hasil yang maksimal. Satu hal, singkatnya, karya musik ini bisa jadi kenyataan karena Allah ada, serta tidak akan bisa nyata kalau tidak ada restu-Nya.
“Tentu sangat tidak berlebihan apabila kita sebagai makhluk mempunyai keinginan dan permohonan, di dalam bulan ramadhan yang penuh hormat dan rahmat, berkah dan karomah dan kemudian adalah bentuk keprihatinan dan kerinduan akan ajakan dalam nyanyian, dalam kebaikan yang tidak hanya hiburan tetapi himbauan,” tutupnya. (RNU /MBI)