SUKABUMI,Mbinews.id– Pengentasan kemiskinan menjadi salah satu fokus Pemerintah Kota (Pemkot) Sukabumi yang dalam penanganannya harus dilakukan secara terarah, terencana dan terukur. Apalagi, angka kemiskinan saat ini alami meningkat 12 persen, hal itu disebabkan oleh pandemi Covid- 19, yang berdampak juga naiknya angka kemiskinan. Hal itu diungkapkan oleh Walikota Sukabumi Achmad Fahmi, usai menghadiri sosialisasi Pusat Kesejahteraan Sosial (Puskesos). Senin, (21/6/2021).
Untuk itu, Fahmi mengungkapkan, berbagai program baik dari Pemerintah Pusat dan Daerah telah digulirkan untuk mengentaskan kemisikinan, salah satunya melalui layanan SLRT (Sistem Layanan dan Rujukan Terpadu) yang memberikan advokasi program Pemerintah dalam pengentasan kemiskinan langsung kepada warga yang membutuhkan.
Fahmi berharap, ada konsolidasi data kemiskinan agar bisa mmengadvokasi warga dengan tepat sasaran.
“Penanganan kemiskinan harus terpadu, terlebih dengan adanya dampak pandemi pada angka pengangguran dan kemiskinan,”ujar Fahmi.
Itulah sebabnya, kata Fahmi, tugas Dinsos menjadi berat di saat sekarang, bukan hanya dinkes yang mengendalikan angka covid. Dinsos kata Fahmi, memiliki tugas tidak kalah berat di saat konteks recovery ekonomi harus mampu meningkatkan ekonomi masyarakat sehingga angka kemiskinan dapat dikendalikan.
“Hal ini tidak mungkin dilakukan Dinsos sendiri, akan tetapi harus dibantu organ lain yang bergerak bersama menekan dan menfasilitasi penangangulangan warga miskin, rawan dan rentan miskin,”terangnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Kota Sukabumi, Punjul Saepul Hayat, menjelaskan, bahwa tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan layanan Pemerintah dalam masalah penanganan kesejahteraan sosial serta mewujudkan data kemiskinan yang aktual dan tepat, sehingga pelayanan dapat diberikan secara optimal.ardan/dian/mbi