MBInews.id – Berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19 sudah boleh diizinkan dengan dua opsi.
Satuan pendidikan menyediakan pilihan layanan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas dengan tetap menerapkan protokol kesehatan, dan pembelajaran jarak jauh (PJJ).
Penyelenggaraanya PTM terbatas sendiri tetap harus menyesuaikan kondisi daerah masing-masing dengan melakukan protokol kesehatan ketat, dan tetap atas seizin orang tua/wali murid.
Namun, menurut Kepala SMK Negeri 15 Kota Bandung, Dra. Rini Ambarwati, M.Ds., sebetulnya dalam SKB 4 Menteri tidak disaratkan bagi siswa yang mengikuti PTM terbatas hanya yang sudah divaksinasi.
“Tetapi kita lebih memilih siswa yang sudah divaksinasi untuk bisa mengikuti kegiatan PTM terbatas. Tujuannya agar semuanya tetap sehat, dan menjaga dari hal-hal yang tidak diinginkan,” kata Rini belum lama ini.
Untuk itu, ungkap Rini, sebelum melaksanakan PTM terbatas, SMK Negeri (SMKN) 15 terlebih dahulu melaksanakan vaksinasi bagi siswa.
“Kita ingin PTM terbatas dilakukan dengan enjoy dan menyenangkan bagi anak-anak, sehingga mereka ketika mengikuti kegiatan belajar mengajar secara tatap muka dengan bahagia,” tutur Rini.
Rini mengungkapkan, anak-anak juga pastinya syok dengan pembeajaran PTM terbatas ini, karena selama ini (masa pandemi Covid-19) mereka harus belajar jarak jauh (PJJ).
“Sehingga ketika kita akan melaksanakan PTM terbatas kita harus mempersiapkan segala sesuatu, terutama terkait sosialisasi tata cara adaptasi kebiasaan baru,” ujarnya.
Skemanya harus diatur sedemikian rupa, lanjut Rini, mulai dari bagaimana mereka mulai masuk sekolah, masuk ke kelas, dan tidak terjadi kerumunan, baik di luar kelas maupun dalam kelas. “Alhamdulillah peserta didik di SMKN 15 hampir 100 persen sudah divaksinasi,” tuturnya.
Meski sudah diperbolehkan menggelar pembelajaran tatap muka, beber Rini, pihaknya tetap memperhatikan kesehatan dan keselamatan yang paling utama. Karena sekarang kondisinya baru, maka pembelajaran pun suasananya baru juga, sehingga tidak 100 persen siswa masuk sekolah.
Skema PTM terbatas di SMKN 15 Bandung, katanya, Minggu pertama 2 jurusan kelas XI, Minggu kedua 2 jurusan lagi kelas XI, Minggu ketiga dan keempat untuk kelas X masing-masing 2 jurusan. “Sedangkan kelas XII sedang melaksanakan PKL di industri sampai Desember 2021,” kata Rini.
“Jadwalnya akan seperti itu, dan setiap tiga minggu sekali kita evaluasi. Sehingga anak-anak dari semua kelas itu akan kembali lagi ke sekolah sebulan kemudian,” katanya.
Pelaksanaan PTM terbatas di SMKN 15, sebut Rini, mungkin berbeda dengan sekolah lain, karena jam pertama pelajaran siswa akan diajak terlebih dahulu bermain game. Maksudnya, agar mereka senang dulu.
Setelah mereka merasa happy, lanjutnya, baru masuk lab masing-masing jurusan. Misalnya, anak kompetensi keahlian perhotelan masuk ke lab perhotelan fron office dan hotel. Begitu juga sama jurusan lainnya seperti itu.
“Harapan saya semua ini dilakukan agar anak-anak akan terbebas dari virus Covid-19, dan bisa kembali beraktifitas dengan menyenangkan,” ucapnya.
Terkait pelaksanaan vaksinasi di SMKN 15, Rini mengatakan, alhamdulillah pelaksanaan ‘Sentra Vaksin Pelajar Perempuan Tangguh’ berjalan dengan baik. Bahkan, dihadiri oleh Sekda Kota Bandung, Ema Sumarna dan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, Dedi Supandi.
Pelaksanaan sentra vaksin ini bekerjasama dengan komunitas Perempuan Tangguh Indonesia, pada 23 September 2021, jelas Rini, mendapat apresiasi dari Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat. ***
Fazark