Lupi Fajar Hermawan wartawan cetak Harian Radar Sukabumi menembuskan nafas terakhir di Rumah Sakit RSUD Syamsudin, pada pukul 16.20 WIB, Ahad (16/1/2022). Hasil vonis terakhir almarhum terserang penyakit Ginjal, dirawat kurang lebih tiga bulan di RSUD Syamsudin, dan sempat pulang karena Kondisi kesehatannya mulai membaik.
Namun empat hari ke belakang almarhum kembali masuk rumah sakit, setelah sempat melakukan berobat jalan di rumahnya, Kampung Cimenteng, Desa Padaasih Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi. “Kami keluarga besar media Radar Sukabumi sangat kehilangan sosok almarhum yang begitu baik dan memiliki loyalitas tinggi ke perusahaan,”kata sahabat Lupi, sekaligus Redaktur Radar Sukabumi, Nurpalah ketika ditemui wartawan di ruang jenazah RSUD Syamsudin.
Menurut hasil diagnosa dokter, Nurpalah juga menyampaikan bahwa almarhum selain mengalami batu ginjal, lanjut diagnosa TB Tulang dan kondisinya menurun sampai kedua kakinya tidak bisa digerakkan. “Semoga almarhum Husnul khatimah dan keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran, bukan hanya Radar Sukabumi kehilangan sosok Lupi, tapi semua kerabat, keluarga dan handai taulan sangat kehilangan,”tutur Nurpalah.
Sementara itu sahabat perjuangan Lupi yang bergerak di organisasi esktra kampus atau PMII (Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia) yang berprofesi juga sebagai jurnalis di media cetak Pikiran Rakyat, Herlan Heriyadi begitu terpukul dan sedih ketika dirinya mendengar sahabat perjuangannya telah pergi meninggalkan dunia. Herlan mengatakan sosok almarhum sosok yang cerdas bijaksana, penyebar, tegas solid ke teman.”Satu angkatan di PMII, almarhum juga merupakan koordinator Gusdurian Sukabumi Raya, inisiator demokrasi sehat. Kini sahabat terbaik itu telah pulang ke pangkuan Ibu Pertiwi,”kata Herlan.
Almarhum rencananya akan di makamkan di pemakaman tempat tinggalnya di Desa Padaasih, Kecamatan Cisaat Kabupaten Sukabumi. Lupi Pajar Hermawan lahir pada 11 Juni 1992 meninggalkan seorang istri dan kedua anak lelaki usai 2 bulan dan 5 tahun. Ardan/Wan/Mbi