BANDUNG, Mbinews.id – Kepedulian akan keselamatan berkendara merupakan hal penting. Terkait hal ini, ada satu komunitas kece bernama Edan Sepur. Yuk, berkenalan dengan mereka!
Jadi, Edan Sepur adalah komunitas pecinta kereta api yang telah eksis sejak 2009. Komunitas ini beranggotakan sekitar 180 orang dengan rata-rata usia 15 hingga 25 tahun.
Awalnya, aktivitas komunitas ini bergerak di lingkung kereta api saja. Namun sejak 2014, mereka rutin menggelar aksi keren bertajuk Disiplin Perlintasan.
Kegiatan ini rutin digelar seminggu sekali. Khusus di Kota Bandung, kegiatan Disiplin Perlintasan dilaksanakan di lima perlintasan kereta sebidang se-Kota Bandung: Cimindi, perlintasan Andir (Jalan Garuda) , Cikudapateuh (Jalan Ahmad Yani), Jalan Laswi dan Kiaracondong.
Humas Kota Bandung punya kesempatan mengikuti Disiplin Perlintasan yang dilaksanakan di perlintasan sebidang Jalan Laswi. Humas Wilayah 2 Bandung di Komunitas Edan Sepur, Abdullah Putra Gandhara alias Aga menjelaskan, indikator lokasi Disiplin Perlintasan dilihat dari tingginya potensi pelanggaran.
“Selain itu, aduan masyarakat di media sosial juga menjadi indikator. Kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian buat masyarakat,” ujar Aga.
Sekitar 25 relawan turun ke jalan tiap kegiatan ini dilakukan. Mereka membagi formasi menjadi dua jalur. Tugas-tugasnya pun dibagi.
Ada yang membawa spanduk berisi edukasi, ada yang membawa pengeras suara untuk mengingatkan pengendara yang melanggar, serta ada pula yang mendokumentasikan kegiatan sebagai arsip.
Secara umum, rincian kegiatan dalam Disiplin Perlintasan adalah edukasi bagi pengendara yang berpotensi melakukan dua pelanggaran fatal. Yaitu, menerobos pagar pembatas menuju perlintasan kereta api atau melawan arus.
“Untuk kasus di perlintasan Laswi, potensi pengendara melawan arus ini tinggi. Makanya kita siapkan pembatas dan juga kita edukasi mereka yang menerobos,” ujar Aga.
Selain edukasi kepada pengendara yang melanggar, Edan Sepur juga menyampaikan edukasi singkat seputar keselamatan berkendara khususnya bagi pengendara roda dua alias motor. Mulai dari penggunaan helm, safety riding, dan panduan dasar keselamatan berkendara.
Saat ada pengendara yang kedapatan melanggar, para relawan akan menghampiri dan mengedukasi secara sopan dan persuasif.
Namun lain cerita apabila kegiatan ini juga digabungkan dengan petugas Kepolisian. Bila ada petugas, pelanggar tadi berpotensi kena tilang.
“Disiplin Perlintasan juga biasanya melibatkan sejumlah pihak dari Kepolisian, Dishub, dan juga PT. Kereta Api Indonesia,” ucapnya.
Tujuh tahun menggelar kegiatan rutin disiplin perlintasan, Aga mewakili Komunitas Edan Sepur mengaku bangga. Walau tak seberapa, kini aksi keren mereka mendapat atensi dari berbagai pihak mulai dari PT. Kereta Api Indonesia, Polrestabes Bandung, dan Pemerintah Kota Bandung.
Namun yang terpenting dari kegiatan ini, edukasi ini benar-benar bisa menyadarkan masyarakat Kota Bandung akan keselamatan berkendara.
“Kegiatan ini jangan sampai berhenti, jangan sampai lelah mengedukasi masyarakat seputar keselamatan berkendara,” katanya.
Aga juga berpesan kepada pengendara untuk senantiasa mematuhi anjuran dan imbauan relawan atau siapapun yang memberi imbauan keselamatan berkendara, khususnya di perlintasan kereta api.
“Siapapun yang memberi imbauan. Mau relawan atau petugas, tolong ditaati. Sebab kalau sudah sampai dicium kereta, itu hanya sekali seumur hidup (dipastikan meninggal dunia),” pesannya.
Sebagai informasi, jadwal kegiatan disiplin perlintasan bisa dicek melalui Instagram @edansepurid.(ray-pipi)