JAKARTA, MBInews.id _ Guna memberikan kontribusi bagi bangsa dan mensejahterakan rakyat Indonesia, PT. Bima Putra Samudra (BPS) dan Shanxi International Economic & Technical Corperation Co. Ltd (SHINETEC) melakukan kerjasama dan dituangkan dalam bentuk Surat Perjanjian Memorandum of Understanding (MOU).
MOU ini dilakukan kedua perusahaan pada tanggal 1 Oktober 2020. Dimana isinya yaitu melakukan kerjasama di bidang infrastruktur di Indonesia dengan pola EPC (Engineering Procurement Construction) + Financing.
MOU sendiri dilakukan di Jakarta, antara Presiden Direktur, Widodo Koesno, yang mewakili PT. Bima Putra Samudra dan Zhang Jiang sebagai Direktur Shinetec Cabang Indonesia.
Dia menyebut, untuk kerjasama pertama, BPS dan Shinetec sudah sepakat untuk ikut berpartisipasi dalam proyek Seawall Semarang Demak senilai kurang tebih Rp. 11 Triliun.
Widodo menerangkan, dalam MOU ini, isi dari perjanjiannya juga meliputi proyek-proyek lain di Indonesia baik proyek pemerintah atau swasta.
Dalam hal ini, paparnya, SHINETEC sudah menganggarkan Rp. 30 Triliun untuk proyek-proyek di Indonesia di tahun 2022. Ditambahkan Widodo, nilai itu bisa bertambah tergantung jumlah proyek yang diterima dan nilai proyek masing-masing hingga proyek selesai dikerjakan.
“Alokasi anggaran ini, untuk proyek-proyek di Indonesia dengan skema Available Payment atau KPBU (Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha),” ungkap Widodo dalam keterangannya kepada wartawan, di Bandung, Rabu 3 Maret 2022.
Pihaknya berharap, Konsorsium BPS dan Shinetec bisa berkontribusi besar bagi tercapainya kemajuan dan kesejahteraan bagi rakyat dan bangsa Indonesia.
Diterangkan Widodo, PT. Bima Putra Samudra (BPS) adalah salah satu perusahaan jasa konstruksi nasional, yang sudah berpengalaman di konstruksi sipil Pelabuhan, Gedung, Jalan dan Jembatan.
Sedangkan, sambung Widodo, Shanxi International Economic & Technical Cooperation Co, Ltd (Shinetec) adalah anak perusahaan yang khusus didirikan oleh Shanxi Construction Investment Group Co., Ltd. (SCIG), untuk pasar luar negeri, salah satunya di Indonesia.
“SCIG termasuk dalam 500 perusahaan teratas di Cina dan peringkat 20 Kontraktor Teratas di Cina. Dimana perusahaan konstruksi ini, unggul secara nasional selama bertahun tahun berturut-turut,” jelasnya.
Lebih jauh Widodo menyampaikan, SCIG, terdaftar dalam 200 Kontraktor Internasional Teratas oleh ENR (Engineering News Record – ENR.Com).
“Di negara tersebut, SCIG melaksanakan proyek kontrak rekayasa internasional, investasi internasional dan proyek pembiayaan, dan perdagangan impor dan ekspor internasional, kerjasama dan investasi teknologi pertanian,” imbuhnya.