JAKARTA,Mbinews.id – Pelaku usaha kecil masih kebingungan mendapatkan modal dan mengembangkan usaha setelah melewati pandemi COVID-19? Segera bergabung menjadi Mitra Binaan PT Pertamina (Persero) dengan cara yang sangat mudah melalui aplikasi online.BUMN migas nasional tersebut turut aktif dalam memberikan bimbingan dan bantuan kepada pengusaha golongan lemah, koperasi, dan masyarakat melalui Program Pendanaan Usaha Mikro dan Kecil (PUMK).
VP CSR dan SMEPP Pertamina, Fajriyah Usman, mengatakan strategi untuk menjaring dan membina Mitra Binaan lewat Small Medium Enterprise Partnership Program (SMEPP) di antaranya, dengan pemanfaatan teknologi digital dalam pengajuan mitra binaan. Per Mei 2022, pendaftaran calon Mitra Binaan Pertamina wajib menggunakan jalur online.
“Melalui aplikasi pendanaan usaha situs http://genumkm.pertamina.com/, pelaku UMKM dapat dengan lebih leluasa mengakses dan mengirimkan aplikasi pengajuan pendanaan usaha secara lebih mudah,” tutur Fajriyah melalui press release.Rabu,(25/5/2022).
Strategi lain yang digunakan untuk menjaring Mitra Binaan, tambah Fajriah, adalah dengan menginformasikan program pembinaan yang terukur kepada UMKM sebagai salah satu nilai tambah bagi mereka. Untuk meningkatkan pengetahuan usaha, Pertamina memiliki platform e-learning yang dapat diakses oleh seluruh UMKN binaan Pertamina melalui situs belajar www.belajarumkm-pertamina.com.
“Dalam platform ini, seluruh UMKM binaan Pertamina dapat dengan mudah mengakses ilmu dan pengetahuan terkait kewirausahaan secara gratis,” jelasnya.
Selain itu, lanjut Fajriah, sebagai upaya pembinaan untuk peningkatan kapasitas UMKM binaan, Pertamina melaksanakan kegiatan UMK Academy, yang diselenggarakan setiap tahun. Kegiatan ini dilaksanakan untuk mendorong UMK Mitra Binaan Pertamina naik kelas dengan mengikuti kurikulum UMK naik kelas (go modern, go digital, go online, go global).
“Kegiatan ini terdapat empat kegiatan utama untuk menghasilkan lulusan pelaku usaha agar naik kelas, di antaranya bimbingan teknis berisikan teori, penugasan sebagai bentuk implementasi atas teori yang diberikan, tools dalam berpraktik, serta evaluasi berupa raport masing-masing peserta dan serta usulan perbaikan peserta,” jelasnya.
Fajariah menuturkan Pertamina memiliki kebijakan baku dalam proses rekrutmen UMKM secara online sehingga semua pelaku usaha mendapatkan perlakuan yang sama. Kebijakan rekrutmen mengacu kepada persyaratan yang telah dipersyaratkan Kementerian BUMN melalui Permen No. Per-05-MBU-4-2021.
Sebagai upaya pemanfaatan teknologi digital, Pertamina memberlakukan kebijakan rekrutmen secara online, di antaranya pengajuan aplikasi melalui pendanaan usaha situs http://genumkm.pertamina.com/ diikuti dengan mengunggah (upload) dokumen yang menjadi persyaratan.
“Survey calon mitra binaan dilakukan secara online, melalui kuesioner yang disiapkan untuk memvalidasi data yang telah disubmit oleh calon Mitra Binaan,” ujar Fajriah.
Manager SMEPP Pertamina, Rudi Ariffianto menambahkan banyak manfaat yang bakal didapatkan UMK dengan mendaftarkan diri secara online. “Calon Mitra Binaan yang mendaftar secara online mendapatkan manfaat dari sisi efisiensi waktu, tenaga, dan biaya. Calon Mitra Binaan cukup mengakses melalui portal, mengisi data dan upload dokumen di aplikasi dengan satu waktu,” katanya.
Selain itu, tutur dia, calon Mitra Binaan tidak perlu menunggu lama terkait kepastian mendapatkan pinjaman usaha. Rudi menerangkan dana pinjaman Program Kemitraan diberikan dengan nilai hingga Rp250 juta dan jasa administrasi sebesar 6% per tahun.
Program Kemitraan Pertamina telah dilakukan sejak 1993. Sejak saat itu, tercatat sebanyak lebih dari 66 ribu pelaku usaha yang menjadi Mitra Binaan Pertamina telah menerima penyaluran pinjaman modal. Mitra Binaan terbanyak berasal dari Jawa Barat sebanyak 13.375 pelaku usaha, Jawa Tengah sebanyak 9.269 pelaku usaha dan Sumatera Utara sekitar 11.765 pelaku usaha. Total akumulasi dana yang disalurkan sejak 1993 mencapai lebih dari Rp 4,2 triliun.
Sebelumnya, Yeni Arzah, pemilik pangkalan LPG dan usaha pembuatan amplang di Kabupaten Passer, Kalimantan Timur, mengaku mendapatkan bantuan usaha dari Pertamina sebesar Rp130 juta untuk pengembangan usaha. Dia juga melakukan inovasi dan pengembangan usaha ‘Buah Merundut’ dengan membuat keripik pisang, singkong, talas dan kerupuk udang serta kerupuk ikan.
“Pelatihan manajemen yang dilakukan Pertamina, sangat membantu saya, dalam mengelola keuangan usaha,” katanya.ardan/wan/mbi.