SUKABUMI, Mbinews.id – Pecanangan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) resmi telah dimulai sejak tanggal 1 Agustus 2022 lalu. Seluruh daerah di Indonesia serentak melakukan kegiatan pemberian imunisasi, yang menyasar anak usia 9 bulan hingga 59 bulan tersebut. Termasuk juga yang dilakukan di Kecamatan Warudoyong Kota Sukabumi, Minggu (07/08).
Ratna Hermayanti, Camat Warudoyong mengatakan, dari total 5 lokasi Gebyar Abang Bian yang ada di wilayahnya tersebut, dirinya optimis bisa mencapai target capaian yang diberikan Pemerintah Kota Sukabumi kepada Kecamatan Warudoyong, terkait pemberian imunisasi anak tersebut.
“Saya optimis bisa mencapai target sasaran yang diberikan, sebesar 80 persen dari total data yang ada,” ujar Ratna kepada awak media, Sabtu (07/08).
Baca Juga: Ayo Imunisasi Sekarang Demi Cegah 8 Penyakit pada Anak
Lanjutnya, dalam kegiatan Gebyar Abang Bian di lokasi ketiga ini, untuk capaian sementara dirinya mengungkapkan bahwa di Kecamatan Warudoyong sudah mencapai angka 23 persen dari target sasaran imunisasi ini sudah tercapai. “Pada hari ini, kita melakukan Gebyar di lokasi ketiga yang berada di Posyandu Bougenvile Kelurahan Benteng,” ujar Ratna kepada awak media.
Oleh sebab itu, dirinya terus mengajak kepada seluruh warga yang memiliki anak berusia 9 hingga 59 bulan, untuk bisa bersama-sama mensukseskan program imunisasi anak ini.
“Jangan termakan dengan kabar bohong yang tidak pasti kebenarannya, karena sebelum dilakukan pemberian imunisasi tentunya akan di cek terlebih dahulu kondisi kesehatan anak,” tegasnya.
Baca Juga: Pemkot Bandung Siapkan Juknis Booster 2 Untuk Nakes
Senada dengan Camat Warudoyong, Dede Ruswandi selaku Kepala Puskesmas Benteng mengatakan, pihak tenaga kesehatan selaku eksekutor dalam pemberian imunisasi ini pasti akan melakukan skrining kesehatan terlebih dahulu.
“Jadi alurnya saat hendak imunisasi itu, diawali dengan pendaftaran, penimbangan dan pengukuran tinggi badan, lalu skrining kesehatan. Hasil skrining kesehatan ini yang nantinya menentukan layak diberikan imunisasi, atau harus ditunda terlebih dahulu karena faktor kesehatan,” jelas Dede.
Selain itu, untuk pasca pelaksanaan imunisasi yang kerap disebutkan akan berdampak demam tinggi kepada anak, dirinya menghimbau agar para orang tua tidak perlu khawatir. Karena pihaknya juga telah memberikan obat penurun panas, yang bisa diberikan jikalau memang ada reaksi terhadap tubuh anak pasca imunisasi.
“Selama bulan imunisasi yang berlangsung sejak taggal 1 Agustus kemarin, khususnya di Kota Sukabumi belum terdapat laporan adanya anak yang mengalami efek panas pasca imunisasi. Jadi saya menghimbau agar orang tua tidak takut berlebihan terhadap efek samping imunisasi ini,” pungkasnya. (Ardan/Wan/Mbi)