BANDUNG, MBInews.id – Pendidikan mempunyai arti yang sangat penting bagi pembangunan karakter bangsa.
Pasalnya, pendidikan dapat membangun Indonesia yang berkualitas maju dan unggul serta berdaya saing tinggi sebagai modal pembangunan bangsa.
Bahkan hal tersebut mengingatkan kembali bahwa tanpa pendidikan, cita-cita akan lebih sulit tergambarkan.
Demikian diutarakan Anggota Komisi I DPRD Provinsi Jawa Barat, H. Arif Hamid Rahman, SH pada sosialiasi Sketsa Kebangsaan atau Empat Pilar yang digelar di RM Liwet Cipagalo Jl. Terusan Buahbatu Bandung, Sabtu 13 Agustus 2022.
“Seseorang juga akan lebih sulit meraih kedewasaan. Sebab dengan pendidikan, pikiran akan menjadi lebih berkembang, terbuka, dan mampu menerima keberagaman.
Menjadi orang yang berpendidikan memang tidak mudah. Harus rela mengorbankan waktu, tenaga, dan biaya yang tidak sedikit. Tanpa tekad yang kuat, mungkin upaya menjadi orang yang berpendidikan tidak akan didapatkan,” terang legislator Fraksi Partai Gerindra dapil jabar 1, dihadapan puluhan mahasiswa dan calon mahasiswa yang akan mengecap pendidikan kuliah di Universitas Kebangsaan Republik Indonesia (UKRI).
Menurutnya, generasi muda merupakan generasi penerus dalam membangun bangsa. Maka dari itu, dirinya mewanti-wanti agar generasi muda untuk terus dapat mengembangkan potensi dirinya, mengupgrade keilmuan dan wawasannya terutama mengecap pendidikan formil di bangku kuliah.
“Kebanyakan orang pasti setuju bahwa pendidikan adalah salah satu komponen penting dalam hidup. Karena dengan pendidikan, seseorang berpeluang untuk memperbaiki diri bahkan meningkatkan kualitas wawasannya. Seseorang bisa saja kehilangan banyak kesempatan penting jika mereka mengabaikan pentingnya pendidikan,” sambungnya.
Generasi terdidik, lanjut Arif, sebagai generasi penerus bangsa yang akan menjadi akar bangsa Indonesia di masa mendatang harus dapat mewujudkan cita-cita dan tujuan nasional dengan memiliki 3 modal dasar yang membuat ia mampu disebut sebagai agent of change (agen perubahan) dan agent of social control (agen pengawas sosial) yaitu kekuatan moralnya dalam berjuang.
Dikatakannya, pada intinya apa yang dibuat adalah semata-mata berlandaskan pada gerakan moral yang menjadi idealismenya dalam berjuang.
Sedang di tempat yang sama, Ketua Lembaga Penerimaan Mahasiswa Baru UKRI, Cevi Mochamad Taufik menyatakan kebanggaannya terhadap animo dan semangat generasi muda untuk melanjutkan pendidikan tinggi.
“Selamat bergabung di UKRI, semoga apa yang diharapkan dan dicita-citakan rekan-rekan dapat terealisasikan dalam kehidupan yang akan datang,” tuturnya.
Diketahui, puluhan calon mahasiswa yang hadir merupakan peserta yang mengikuti pendaftaran Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) UKRI dengan mendapat beasiswa gratis melalui KIP Kuliah 2022. ***
Pendidikan seringkali menjadikan seseorang termotivasi untuk lebih semangat belajar, baik di sekolah, perguruan tinggi, maupun swasta.