SUKABUMI,Mbinews.id– Penjabat (Pj) Wali Kota Sukabumi, Kusmana Hartadji, menghadiri Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Percepatan Penurunan Stunting Tahun 2023. Rakornas yang dibuka oleh Wakil Presiden (Wapres) RI, K.H. Ma’ruf Amin dan dihadiri sejumlah pejabat tinggi. Yakni, Mendagri Tito Karnavian, Kepala BKKBN RI Hasto Wardoyo, Menko PMK Republik Indonesia Muhadjir Effendy, Menteri Kesehatan, Menteri LHK, Menteri Keuangan Sri Mulyani, dan Kepala Kantor Staf Presiden.
Acara Rakor yang bertujuan memberikan apresiasi kepada para Kepala Daerah Bupati/Wali Kota yang telah menunjukkan komitmen nyata terhadap penurunan angka prevalensi tengkes di wilayahnya, diselenggarakan di Istana Wakil Presiden RI, Jalan Medan Merdeka Selatan No. 6, Jakarta Pusat. Jumat, (6/10/2023). Kemarin.
Dalam arahannya, Wapres RI mengapresiasi kerja keras dan kerja sama yang telah dilakukan untuk menurunkan angka tengkes menuju target 14% pada tahun 2024.”Perubahan kepemimpinan di pusat dan daerah diharapkan tetap mendukung upaya penurunan stunting,”ungkap Wapres.
Wapres juga mendorong para Kepala Daerah untuk mengawal program penurunan tengkes dengan sungguh-sungguh, sambil memperkuat upaya pemberian tablet penambah darah, pemeriksaan ibu hamil, dan langkah-langkah lainnya guna mendukung kesehatan ibu dan anak di seluruh Indonesia.
Pj Wali Kota Sukabumi, Kusmana Hartadji, menyambut baik arahan dan komitmen yang telah disampaikan oleh Wakil Presiden RI. Pihaknya akan melanjutkan upaya-upaya dalam penurunan tengkes di Kota Sukabumi, dengan memperkuat program-program kesehatan ibu dan anak, termasuk calon pengantin. Dimana, target pemerintah menekan prevalensi tengkes ke angka 14 persen tahun 2024 membutuhkan pendekatan melalui kolaborasi antara pemerintah dengan berbagai unsur di Kota Sukabumi.
“Sesuai arahan wakil presiden, kita masih terus melakukan intervensi berbagai cakupan –bahkan sampai ke tingkat keluarga sebagai bentuk upaya penurunan tengkses. Misalnya, dukungan untuk mengonsumsi tablet penambah darah kepada para remaja putri,”ujar Kusmana seperti dikutip dari kdp.sukabumikota.go.id.
Selain itu, sambung Kusmana Pemerintah Kota (Pemkot) Sukabumi juga melakukan pemeriksaan secara spesifik terhadap ibu hamil, pemantauan pertumbuhan balita, dan pendekatan kepada calon pengantin agar mau memeriksakan kesehatan mereka.”Kami juga, akan memaksimalkan dana dukungan yang telah dianggarkan untuk penurunan tengkes ini. Misalnya, dengan Dana Alokasi Khusus (DAK), juga dengan optimalisasi penggunaan dana kelurahan,”ucapnya.
Untuk itu, Kusmana mengajak semua harus berperan agar dapat memebantu mencapai target tersebut, dengan melakukan koordinasi dengan pihak berperan di lapangan menjadi satu keharusan. Termasuk dengan melibatkan lembaga-lembaga yang ada di pemerintah. Kusmana juga beraharap, melalui kerjasama yang erat antara pemerintah daerah, lembaga swadaya masyarakat, dan sektor swasta, Kota Sukabumi dapat memberikan kontribusi signifikan dalam upaya nasional untuk mengatasi tengkes.
“Pemerintah tidak dapat bekerja sendiri, kita akan terus membangun kolaborasi dengan lembaga-lembaga yang memiliki satu visi dalam percepatan penurunan tengkes ini. Akurasi data penurunan angka prevalensi stunting akan kami optimalkan melalui pembuatan aplikasi berbasis web dan android,”akunya.
Meskipun, di 2024 merupakan tahun politik, namun Kusmana menekankan penurunan prevalensi angka tengkes ke 14 persen harus diprioritaskan.
“Kendati pada tahun 2024 merupakan tahun politik, namun target penurunan angka tengkes harus menjadi program priorita,”ardan/wan/mbi.