KAB. BANDUNG, MBINews.id- Halal bihalal antara DIreksi BPR Kerta Raharja (BPR KR) dengan awak media kabupaten Bandung di warung nasi Ampera Soreang, berlangsung sukses, Kamis (25/4/24).
Pihak BPR KR mengucapkan rasa syukur Alhamdulillah bisa berkumpul dengan Awak Media Kabupaten Bandung.
Hal itu diungkapkan Direktur Utama BPR Kerta Raharja, Ir. H. Aep Hendar Cahyadi, saat memberikan sambutan pertamanya di acara Halal Bihalal itu. Dia merencanakan akan melakukan pertemuan-pertemuan selanjutnya dengan awak media, sebagai upaya untuk meningkatkan komunikasi yang harmonis.
Aep menjelaskan, dampak dari pemberitaan kurang baik dan disarankan tanpa konfirmasi terlebih dahulu, itu akan merugikan beberapa pihak.
Jadi ia meminta kepada awak media, sebelum mempublikasikan harap melaksanakan terlebih dahulu dengan mengkonfirmasikannya kepada nara sumber.
Kalau ada pemberitaan yang kurang baik, pasti akan ada dampaknya. Apalagi kalau hanya sebatas satu pihak saja. Jadi ia mengajak marilah berkomunikasi agar permasalahan yang terjadi bisa terselesaikan dengan baik.
“Dengan demikian penayangan berita akan seimbang dan tidak menimbulkan dampak bagi BPR Kerta Raharja dan Nasabah,” katanya disela -sela halal bihalal di warung nasi Ampera, Soreang, Kamis 25 Kamis 2024.
Pada intinya, Dirut BPR mengajak untuk bersama-sama meningkatkan komunikasi dan selalu mengedepankan komunikasi sebagai sarana mempererat hubungan kemitraan kerja.
Pada kegiatan itu, Dirut BPR didampingi Ir. H. Boy Ferli Sumaatmaja, SE., MM. Direktur Operasional, dan Drs. H. Abdul Aziiz Jayawisastra, M.SI. Direktur Kepatuhan, serta dihadiri puluhan awak media yang bertugas di lingkup kabupaten Bandung.
Pada sesi tanya jawab, salah seorang awak media mempertanyakan mengenai Bantuan Dana Bergulir tanpa bunga dan agunan.
Termasuk saat penyelenggaraannya. Sebab menurutnya hal itu harus ada penjelasan yang lebih rinci pihaknya terkait pula.
Pertanyaan tersebut dijawab Drs. H. Abdul Aziz Jayawisastra, M.SI. Direktur Kepatuhan BPR. Untuk memperoleh bantuan modal tanpa bunga lebih diprioritaskan kepada karakter nasabahnya. Juga dalam pelaksanaannya dilakukan pendampingan oleh pihak terkait. Apalagi sekarang jumlah bantuan modal sudah mencapai Rp5 juta.
Jadi bagi warga yang mempunyai permasalahan E Banking atau Slik, ia mengemukakan pasti tidak akan memperoleh bantuan itu. Selain itu bagi penerima modal juga harus mempunyai latar belakang usaha atau UMKM.
Namun dari semua instrumen yang ada karakter nasabah yang menentukan layak atau tidaknya,” ujar Abdul Aziz.
Sementara Direktur Operasional BPR Kerta Raharja, Ir. H. Boy Ferli Sumaatmaja, SE., MM. Direktur Operasional, menuturkan kalau BPR sudah bekerjasama dengan 2 asuransi, sehingga nasabah tidak perlu takut kalau terjadi sesuatu yang merugikannya, misalnya meninggal dunia, atau terjadi kecelakaan, jangan kuatir akan merugi karena semuanya sudah diasuransikan.