SUKABUMI, Mbinews.id – Wali Kota Sukabumi, Ayep Zaki, menyatakan kesiapannya untuk turun langsung ke masyarakat dalam rangka menyerap aspirasi dan melihat kondisi warga di lapangan, Senin (04/08/2025).
Hal itu disampaikannya sebagai respons atas wejangan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, saat menghadiri program Abdi Nagri Nganjang Ka Warga edisi ke-17 di Kota Sukabumi, beberapa waktu lalu.
Dalam kunjungannya, Dedi Mulyadi menekankan pentingnya kepala daerah hadir langsung di tengah masyarakat agar lebih memahami kondisi ril warga, terutama mereka yang masih berada dalam kondisi kesulitan.
Ia menyebut bahwa secara geografis dan administratif, Kota Sukabumi merupakan kota kecil yang seharusnya memudahkan kepala daerahnya untuk menjalin komunikasi dan membangun kedekatan dengan masyarakat.
“Kota Sukabumi mah babari Pak Wali. Bisa ka nu motor asup gang-gang, bisa naik sapeda asup ka dapur warga. Bari ningali, bisi aya warga budakna teu boga keur meuli buku na, teu boga keur meuli sapatu na, atawa beas na,” ujar Dedi menggunakan logat Sunda.
Menanggapi hal tersebut, Wali Kota Ayep Zaki menyatakan bahwa pihaknya siap menjalankan arahan tersebut dengan melakukan kunjungan rutin ke berbagai wilayah di Kota Sukabumi. Ia bahkan berencana untuk melaksanakan roadshow mingguan bersama Wakil Wali Kota guna memantau langsung kondisi masyarakat.
“Kita satu minggu sekali, saya dan wakil insha Allah akan roadshow ke kecamatan-kecamatan. Kita bersama-sama akan lihat rumah-rumah warga yang masih kumuh dan membutuhkan bantuan. Saya akan datang langsung,” kata Ayep saat dikonfirmasi.
Terkait jadwal dan lokasi pelaksanaan roadshow, Ayep mengaku belum menetapkannya secara pasti. Namun, ia menegaskan bahwa komitmen pelayanan terhadap masyarakat menjadi prioritas utama dalam masa kepemimpinannya.
“Untuk harinya kapan, belum ditentukan. Tapi saya dan wakil akan langsung melayani masyarakat yang memang betul-betul sangat membutuhkan,” ujarnya.
Lebih lanjut, Ayep juga meminta masyarakat untuk bersabar. Ia menyebutkan bahwa berdasarkan data saat ini, masih terdapat sekitar 23 ribu warga Kota Sukabumi yang masuk dalam kategori miskin dan membutuhkan bantuan dari pemerintah.
“Semua memang membutuhkan. Karena ada 23 ribu masyarakat di Kota Sukabumi yang membutuhkan pelayanan dari pemerintah. Tapi tidak mungkin sekaligus, saya akan bergerak sesuai kemampuan dan anggaran yang ada,” pungkasnya.
Pernyataan tersebut menunjukkan bahwa Pemerintah Kota Sukabumi berusaha menjawab tantangan pembangunan secara bertahap, dengan mengedepankan pendekatan langsung kepada masyarakat sebagai bagian dari peningkatan kualitas pelayanan publik. (Ardan/Wan/Mbi)