SUKABUMI,Mbinews.id – Pemerintah Kota (Pemkot) Sukabumi terus mendorong percepatan transformasi digital dalam tata kelola pemerintahan. Salah satu langkah strategis yang dilakukan adalah melalui penerapan Sistem Musrenbang Artificial Berbasis Spasial Kolaboratif (SMART BASIC) yang dikembangkan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Sukabumi.
Inovasi ini diperkenalkan melalui Rapat Sosialisasi SMART BASIC yang digelar baru-baru ini oleh Bidang Infrastruktur dan Kewilayahan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Sukabumi, dengan melibatkan perwakilan dari perangkat daerah, kelurahan, serta pemangku kepentingan pembangunan lainnya.
SMART BASIC merupakan sistem berbasis kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) yang terintegrasi dengan data spasial. Sistem ini dirancang untuk meningkatkan kualitas dan akurasi proses Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang), mulai dari tingkat kelurahan hingga tingkat kota, serta memperkuat partisipasi masyarakat dalam perencanaan pembangunan.
Kepala Bidang Infrastruktur dan Kewilayahan Bappeda Kota Sukabumi, Frendy Yuwono, menjelaskan bahwa sistem SMART BASIC hadir sebagai solusi untuk menghadirkan perencanaan pembangunan yang lebih transparan, kolaboratif, dan berbasis data nyata.
“Melalui sistem ini, data yang digunakan lebih akurat karena berbasis spasial, serta memungkinkan pelibatan multi-stakeholder dalam proses input data secara kolaboratif,” ujar Frendy, kemarin.
Lebih lanjut, Frendy menyebutkan bahwa inovasi ini juga merupakan bentuk implementasi dari arah kebijakan nasional, yang mendorong pemanfaatan teknologi digital dalam tata kelola pemerintahan dan pembangunan.
“Selain mendukung efisiensi, SMART BASIC juga memperkuat prinsip pemerataan pembangunan karena berbasis pada data riil dan karakteristik wilayah masing-masing. Ini menjadikan proses Musrenbang lebih kontekstual dan adaptif,” tambahnya.
Dalam kegiatan sosialisasi tersebut, peserta tak hanya dikenalkan pada konsep sistem, tetapi juga mengikuti pelatihan teknis terkait penggunaan platform, khususnya mekanisme penginputan data spasial secara digital.
Dengan penerapan SMART BASIC, Pemkot Sukabumi berharap perencanaan pembangunan ke depan dapat lebih tepat sasaran, responsif, dan berpihak pada kebutuhan riil masyarakat.
“Inovasi ini diharapkan menjadi tonggak penting dalam reformasi sistem perencanaan pembangunan daerah yang lebih modern, partisipatif, dan berbasis teknologi,”pungkasnya.ardan/wan/mbi.







