BANDUNG, MBInews.id — Kota Bandung akhirnya kembali mencatatkan prestasi. Kali ini, untuk pertama kalinya Kota Bandung berhasil menyabet gelar juara dalam lomba Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) XVI tingkat Jawa Barat.
Kepala Bidang Sosial Budaya Ekonomi Masyarakat Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Pemberdayaan Masyarakat (DP3APM), Yanti Erlinawati menyatakan, Kota Bandung meraih titel juara tersebut berhasil melalui Kelurahan Babakan Ciparay.
“Setelah 15 tahun BBGRM alhamdulillah tahun ini bisa juara 1. Tapi kita masih belum tahu kapan untuk maju tingkat nasional,” kata Yanti di Taman Sejarah, Jalan Aceh, Bandung, Selasa (30/4/2019).
Yanti memaparkan, berbekal sebagai juara lomba BBGRM tingkat Kota Bandung pada 2018 lalu, Kelurahan Babakan Ciparay berhasil mengungguli wakil dari Kota Banjar dan Kota Sukabumi di jajaran tiga besar. Hal itu tidak terlepas dari soliditas antara perangkat kewilayahan dan masyarakat di Kelurahan Babakan Ciparay (Bacip).
“Bacip itu pemukiman padat tapi warganya kompak. Berbeda dengan perkotaan di komplek kadang individualis. Kita menilai memang Bacip layak jadi juara. Memang partisipasi masyarakat sangat bagus sekali, masyarakat sangat aktif semua masyarakat LPM, Karang Taruna, PKK, semua kompak. Ini paling penting partisipasi masyarakat,” terangnya.
Untuk mendapat predikat terbaik, Yanti mengungkapkan penilaian tidak hanya dari visual dan konsep program secara tertulis saja. Namun, ada beberapa bidang penilaian di lapangan.
“Penilaian bidang kemasyarakatan, bidang sosial budaya agama, bidang ekonomi dan bidang lingkungan. Selain administrasi, juga dicek ke lapangan. Apa yang sudah dilakukan dari keempat bidang itu,” terangnya.
Yanti berharap, torehan prestasi Kelurahan Babakan Ciparay bisa menginspirasi kelurahan lainnya di Kota Bandung. Bisa meningkatkan semangatnya berbudaya gotong royong. Utamanya, dalam BBGRM yang akan berlangsung selama satu bulan sepanjang Mei 2019 ini.
“Sesuai Permendagri Nomor 42 Tahun 2005 BBGRM itu dilakukan satu bulan penuh yaitu pada bulan Mei. Sebetulnya satu bulan ini akumulasi dari 11 bulan lainnya. Nanti setelah satu bulan Mei itu akan kita evaluasi dan lakukan penilaian lagi mencari yang terbaik untuk 2019 ini,” jelasnya.
Sementara itu, Lurah Kelurahan Babakan Ciparay, Tonny Sukmana mengungkapkan, gotong royong sudah menjadi budaya di wilayahnya. Sehingga keberadaannya bukan sekadar hanya untuk merespon penilaian lomba BBGRM XVI semata.
“Gotong royong di kelurahan Babakan Ciparay tidak hanya saat ada permasalahan saja, tetapi di setiap kegiatan masyarakat juga budaya gotong royong selalu dilaksanakan dengan banyaknya peran serta masyarakat,” ucap Tonny.
Budaya gotong royong tersebut, lanjut Tonny, merupakan buah manis dari kolaborasi apik antara pemerintah bersama masyarakat.
“Peran serta dan swadaya masyarakat di dalam pembangunan di segala aspek. Baik bidang kemasyarakatan, ekonomi, sosial budaya dan agama serta bidang lingkungan. Ini juga berkat kolaborasi antara pemerintah, lembaga kemasayakatan kelurahan dan seluruh elemen masyarakat,” katanya. *red